Singapore Airlines Siap Pecahkan Rekor Penerbangan Terpanjang

TEMPO.CO, Jakarta - Singapore Airlines Ltd akan meluncurkan penerbangan komersial terpanjang di dunia pada Oktober mendatang dengan durasi hampir 19 jam perjalanan nonstop dari Singapura menuju New York, Amerika Serikat.

Penerbangan ini berjarak 15.329 kilometer dari Singapura ke Newark, New Jersey, Amerika Serikat dengan 161 kursi kelas bisnis dan kursi ekonomi premium. Penerbangan ini akan melampaui rekor penerbangan Qatar Airways dari Doha ke Auckland 14.525 kilometer menurut penyedia data maskapai OAG, seperti dilansir dari Reuters, 30 Mei 2018.

Baca: Menyelundupkan Emas, Kru Singapore Airlines Ditangkap di India

Maskapai penerbangan termasuk Singapore Airlines, Australia Qantas Airways Ltd dan United Continental Holdings Inc yang berbasis di Amerika Serikat menambahkan penerbangan panjang bisa menghemat tiket premium sekitar 20 persen dibandingkan penerbangan yang melibatkan lebih dari satu transit.

Penerbangan Singapore-Newark menandai kembalinya rute populer untuk Singapore Airlines. Maskapai itu telah menerbangkan penerbangan maraton hingga 2013, ketika harga bahan bakar tinggi membuat penggunaan jet empat mesin Airbus SE A340-500 tidak efisien. Sejak itu, pesawat ini terbang ke Bandara JFK New York melalui Frankfurt.

Singapore Airlines adalah pelanggan pertama Airbus dengan jenis pesawat terbaru Airbus A350-900ULR, yang merupakan versi panjang dari jet A350 bermesin ganda yang hemat bahan bakar.

Pesawat Singapore Airlines Airbus A350-900ULR [Airbus]

Qantas mengatakan sedang mempertimbangkan pembelian A350-900ULR atau Boeing Co's 777X untuk memungkinkan terbang tanpa henti dari Sydney ke London pada 2022, bahkan diprediksi lebih jauh lagi yakni 17.038 kilometer.

Baca: Airbus Terjerat Korupsi Kontrak Eurofighter, Ini Sanksi Jerman

Singapore Airlines mengatakan pihaknya juga berencana memperkenalkan penerbangan non-stop dari Singapura ke Los Angeles dengan A350-900ULR waktu mendatang. Maskapai ini akan memiliki pesawat A350-900ULR pertamanya pada September dengan tujuh pesanan pesawat yang dijadwalkan selesai pada akhir tahun.