Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Staf Dokter Lintas Batas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Dokter Lintas Batas mengecam pembunuhan stafnya oleh IDF yang sedang bertugas mengobati korban-korban perang

27 Juni 2024 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) beralasan Fadi Al-Wadiya staf Dokter Lintas Batas atau Doctors Without Borders (MSF) yang terbunuh dalam serangan udara Israel di Gaza City pada Selasa, 25 Juni 2024, adalah teroris anggota Jihad Islam Palestina. Pada Rabu, 26 Juni 2024, IDF mempublikasi foto Al-Wadiya dalam seragam Jihad Islam Palestina. 
 
IDF mengklaim Al-Wadiya sudah lebih dari 15 tahun bertugas mengoperasikan dan membuat roket yang digunakan untuk menembaki kota-kota di Israel. Juru bicara IDF Avichay Adraee mengatakan Al-Wadiya adalah bagian dari kelompok bersenjata yang ahli di bidang elektronik dan kimia. 
 
"Sehari-hari dia seorang fisioterapis, tapai kalau malam hari dia seorang teroris. Ini mengingatkan kami bagaimana organisasi teroris di Gaza menggunakan NGO internasional di Gaza sebagai tameng manusia," kata Adraee. 

Doctors Without Borders menyangkal kalau Al-Wadiya seorang teroris. Al-Wadiya tewas saat sedang bersepeda menuju sebuah klinik tempatnya bekerja. 
 
"Membunuh seorang tenaga kesehatan saat dia sedang memberikan pelayanan kesehatan vital pada korban luka-luka atas pembantaian tiada akhir di penjuru Gaza," kata Caroline Seguin, manajer operator Dokter Lintas Batas cabang Palestina. NGO itu mengatakan Al-Wadiya tewas bersama lima orang lainnya, diantaranya tiga anak-anak. 
 
"Fadi dieksekusi dalam sebuah serangan Israel dan tidak ada bukti dia melakukan kesalahan di luar tugasnya di Dokter Lintas Batas. Hanya investigasi independen yang bisa menegakkan fakta-fakta," demikian keterangan Dokter Lintas Batas. 
 
Al-Wadiya adalah staf keenam dari Dokter Lintas Batas dan satu dari 500 tenaga kesehatan yang terbunuh oleh tentara Israel sejak perang Gaza meletup delapan bulan lalu. 
 
Militer Israel saat ini merangsek semakin jauh ke Rafah, sebuah kota yang menjadi tempat tinggal warga Gaza yang berlindung dari perang. Diperkirakan 38 ribu orang tewas dalam perang Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023. 
 
Sumber : RT.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus