Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Editor surat kabar terkenal yang dikenal dekat dengan Presiden Abdel-Fattah el-Sisi menyebut dalam kolom yang diterbitkan pada Minggu 13 Mei 2018, bahwa pemimpin Mesir harus memerintah lebih dari dua periode atau dua kali empat tahun seperti ditetapkan oleh konstitusi negara 2014.
Yasser Rizq, Ketua surat kabar harian al-Akhbar milik negara, menyerukan untuk mengamandemen klausul konstitusi yang membatasi jumlah masa jabatan yang diperbolehkan untuk seorang presiden. Ia berpendapat waktu yang singkat tidak dapat memikul tanggung jawab kepala negara di negara Mesir. "
Baca: Hari Pers Dunia, Jurnalis Mesir Terima Penghargaan dalam Penjara
Rizq menulis pada kolomnya bahwa tidak ada tokoh yang memenuhi syarat dari kekuatan-kekuatan politik yang digalang oleh rakyat Mesir dan yang juga akan menikmati dukungan militer dan lembaga-lembaga negara lainnya.
"Politik dalam waktu dekat tampak tandus dan kering pada saat konstitusi membatasi masa jabatan presiden menjadi empat tahun," tulisnya. "Ini adalah keyakinan saya bahwa Presiden el-Sisi, serta publi sendiri khawatir tentang masa depan kepemimpinan setelah akhir masa jabatan kedua," tulisnya seperti yang dikutip dari Associated Press, Senin 14 Mei 2018.
Billboard kampanye Presiden Abdel-Fattah el-Sissi untuk pemilihan presiden di Kairo, Mesir. AP
El-Sisi memimpin kudeta militer terhadap Mohammed Morsi pada tahun 2013. Kemudian El-Sisi terpilih sebagai presiden dan kini menjalani masa jabatan kedua dalam pemilihan Maret lalu dengan 97 persen suara.
Baca: Pemilu Mesir, Presiden el-Sisi Menang Mudah
Kenaikan harga tarif kereta bawah tanah Kairo yang hingga mencapai 250 persen mengakibatkan protes di ibukota. Pada Sabtu kemarin, terjadi protes di beberapa stasiun. Sedikitnya 21 orang ditangkap meneriakkan slogan anti-pemerintah. Massa juga melompati gerbang tiket elektronik untuk menghindari pembayaran dan bentrok dengan polisi. Ini adalah protes pertama warga Mesir terhadap kebijakan ekonomi el-Sissi.
Sebelumnya El-Sisi berulang kali mengatakan tidak akan menjabat lebih lama dari yang diinginkan warga Mesir dan dia menghormati amandemen batas konstitusi tentang syarat periode jabatan presiden Mesir.
Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi (kedua kanan), jalani ibadah umroh di Mekkah, Arab Saudi, 11 Agustus 2014. AP/Middle East News Agency
Baca: Cegah Boikot Pemilu, Mesir Hadiahkan 500 Orang Umrah Gratis
Sejak 2013, el-Sisi telah melakukan penindasan dan membungkam kritik. Ia telah memenjarakan ribuan pendukung Morsi serta beberapa aktivis di balik pemberontakan 2011 yang menggulingkan Mubarak. Aparat pemerintah juga mengintimidasi dan memenjarakan oposisi dalam pemilihan presiden Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini