Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Teka-teki Putri Presiden

Ines, 35, putri presiden El Salvador, diculik oleh sekelompok yang mengaku dari Front Pablo Castillo. Mereka menuntut penghentian operasi militer terhadap sayap kiri. (ln)

28 September 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH sebuah kisah nyata dengan setting pekarangan sebuah universitas di pusat Kota San Salvador. Ines, putri tertua Presiden Jose Napoleon Duarte, baru saja menghentikan mobilnya di situ ketika enam laki-laki bersenjata lengkap tiba-tiba saja datang mencegat. Dari Toyota Cressida bercat abu-abu, Ines, 35, diseret keluar, dan didorong ke sebuah kombi merah. Hanya dalam beberapa menit, ia dilarikan bersama seorang teman kuliahnya, Ana Cecilia Villeda, 23. Penculikan politik ini terjadi Selasa siang tiga pekan silam. Berita terakhir dari San Salvador menyatakan bahwa para penculik mengusulkan gencatan senjata. Untuk pembebasan Ines mereka mengajukan dua syarat, yakni penghentian operasi militer yang dilancarkan pemerintah dan embargo terhadap semua informasi penculikan putri Presiden itu. Presiden Duarte, yang sejak mula bertekad "tidak mau tunduk pada tuntutan gerombolan penculik", sama sekali tidak menggubris soal penghentian operasi militer itu. Namun, permintaan kedua, berupa embargo terhadap berita penculikan Ines, segera dipenuhi. Pihak penculik, adalah Farabundo Marti National Liberation Front (FMNLF), pemberontak kiri yang paling menonjol di El Salvador. Suara Ines yang diperdengarkan lewat pita rekaman memastikan keterlibatan FMNLF. "Papa, saya berada di tangan kelompok gerilya Pedro Pablo Castillo dari Front Farabundo Marti," kata suara yang keluar dari pita. Front Pablo Castillo itu sama sekali tidak dikenal. Americo Mauro Auroja, orang kedua Partai Komunis Salvador yang kini disekap di penjara La Esperanza, 10 km di utara San Salvador, mengakui bahwa para tapol di situ bergabung dalam front yang menyebut dirinya Front Pedro Pablo Castillo, meminjam nama seorang pahlawan Salvador yang menentang penjajahan Spanyol pada 1811. "Tapi mungkinkah penculikan itu direncanakan dari penjara ini?" tanya Auroja. Dikenal aktif membantu ayahnya dalam pemilu tahun lalu, Ines adalah seorang janda beranak tiga. Selain mengikuti kuliah jurnalistik, sehari-hari ia bekerja sebagai manajer Radio Libertad, sebuah radio swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus