Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tewasnya si lembut beserban biru

Longowal, 53, ketua partai akali dal, tokoh moderat sikh, tewas ditembak kelompok militan sikh. persiapan pemilu yang sudah disetujui longowal berantakan penggantinya belum jelas. (ln)

31 Agustus 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PUNJAB kembali bersimbah darah. Belum sebulan perdana menteri India Rajiv Gandhi menandatangani persetujuan bersama dengan Harchand Singh Longowal, ketua Partai Akali Dal itu sudah tewas digasak peluru ekstremis Sikh, Rabu pekan lalu. "Kematiannya telah memperpanjang daftar nama para martir Sikh," ujar Rajiv, sehari setelah peristiwa hitam itu. Longowal, bekas rahib yang selalu beserban biru itu, diserang di tengah upacara keagamaan di kuil Sherpur, 80 km dari ibu kota Negara Bagian Punjab, Chandigarh. Sekitar 200 polisi yang disiapkan mengawal tokoh moderat itu tidak sempat menghalangi empat pemuda Sikh yang tiba-tiba menyeruak di antara 600 jemaah, dan menembakkan pistol. Peluru pertama luput. "Lalu, muncullah pembunuh kedua dengan tembakan-tembakan tepat," tutur Surinder Singh, keponakan korban. Longowal dilarikan ke rumah sakit Sangrur, 40 km dari Sherpur. Di sana 20 dokter pemerintah segera bergelut menyelamatkan Longowal yang tidak lagi pernah siuman itu. Polisi nasional India masih melakukan pemburuan terhadap para penembak Longowal. Tapi dua di antaranya, Harvinder Singh, 24, dan Gian Singh, 22, dapat dibekuk pengawal pribadi Longowal hari itu juga. Usaha mengeluarkan peluru, yang disertai pijat jantung, pernapasan buatan, dan transfusi darah 4,2 liter, tidak berhasil mengubah keadaan. "Sebutir peluru menerjang lambung dan merobek hatinya," kata Inderjit Khaur, dokter wanita yang ikut membantu. Bendera setengah tiang segera dikibarkan di seantero Punjab, bahkan di kota-kota Hindu yang berdekatan. Kematian Longowal, 53, merupakan guncangan khusus bagi pemerintahan Rajiv Gandhi. Malam itu juga, sang perdana menteri menyidangkan kabinet secara darurat. Jam malam 24 jam dicanangkan di beberapa kota. Apalagi, beberapa saat sebelum Longowal ditembak, kelompok ekstremis lain di Kota Jullunder menyerang pula dua tokoh Partai Kongres, D.D. Khullar dan Gurdial Saini. Khullar, ketua Partai Kongres Distrik Jullunder, akhirnya tewas. Untuk sebuah Punjab, tempat sebagian besar dari 14 juta penduduk Sikh bermukim di tengah sejarah kekerasan yang lumayan panjang, Longowal memang tokoh kontroversial. Anak petani yang selalu berbicara lembut ini seorang ahli kitab, dan telah mencapai gelar keagamaan Sikh tertinggi, sant, yang berarti "orang kudus". Dia memasuki politik ketika memenangkan kursi majelis negara bagian, pada 1967. Lima tahun lalu, Longowal terpilih sebagai ketua Akali Dal, partai utama Sikh. Tetapi "Politik kekuasaan bukanlah wilayah saya," katanya, sebulan lalu. Di bawah kepemimpinannya, sayap militan Akali Dal segera mengonsolidasikan diri, dipimpin oleh Jarmail Singh Bhindranwale. Ketika tentara India menggempur kuil Emas di Amritsar, Juni 1984, Longowal dan Bhindranwale sedang retak. Bhindranwale, yang tewas dalam operasi itu, kemudian dipuja sebagai martir oleh kelompok militan. Sedangkan Longowal, yang tidak ikut mengangkat senjata, dipandang rendah. Toh, ia ditahan sepuluh bulan. Kendati tidak menyetujui jalan kekerasan, tokoh yang tidak pernah menikah ini masih membela Bhindranwale. "Tidak benar ia menyimpan senjata di kuil Emas sebanyak yang dituduhkan," ujar Longowal, April lalu. Pada 22 Juli lalu, Rajiv berhasil menggandeng Longowal ke meja perundingan. Namun, proses penandatanganan perjanjian, dua hari kemudian, tidaklah berjalan mulus. Longowal sempat berpaling kepada seniornya, Guru Granth Sahib, yang dipandang suci. Sang guru kemudian memperagakan vak, acara ritual yang mengacu kepada Kitab Suci, dengan cara membuka halaman kitab secara acak. Di sana terbaca, "Bertindaklah berani, dan berhentilah terombang-ambing di antara dua pertanyaan penting." Setelah membubuhkan tanda tangannya, Longowal berkata, "Guru dee kirpa naal eh hoya." (Terjadilah seperti yang di berkati Guru). Dengan matinya Longowal, persiapan pemilu untuk 117 kursi majelis negara bagian dan 13 kursi parlemen nasional bertambah gawat. Tadinya, pemilu yang direncanakan berlangsung 22 September 1985 itu bisa diharapkan sukses, setelah Rajiv dan Longowal menandatangani Perjanjian 22 Juli. Longowal sendiri, kabarnya, ingin pemilu itu ditunda hingga Februari atau Maret tahun depan dengan alasan, "Menggunakan waktu mendinginkan suasana." Pemilu ini diharapkan terutama untuk menyelesaikan masalah Punjab, yang ingin memisahkan diri. Tetapi, menurut berita terakhir, Rajiv hanya menunda rencana tiga hari. "Pemilu yang demokratis adalah jawaban rakyat terhadap kekuatan binal sekelompok kecil yang ingin memaksa massa," katanya di depan Lok Sabha (majelis rendah), pekan lalu. Tetapi, kepala polisi Punjab, Jenderal Kripal Singh Dhillon, pada hari yang sama menyiratkan kekhawatiran. "Kendati ribuan pasukan cadangan dikerahkan, keselamatan para calon Sikh tidak bisa dipertanggungjawabkan," katanya. Sementara itu, Akali Dal sendiri masih sibuk mencari ketua baru. Nama Surjit Singh Barnala sempat disebut sebagai ketua sementara, sampai sepuluh hari setelah perabuan jenazah Longowal, Kamis pekan lalu. Barnala, 60, adalah bekas menteri pertanian, terakhir sekjen Akali Dal, tokoh yang sangat dekat dengan Longowal, dan hadir di tengah peristiwa penembakan itu. Tetapi, dua ketua distrik partai mencalonkan Ajit Singh, yang seperti Longowal, bergelar sant. Yang jelas, sepeninggal Longowal, ketegangan mulai bangkit di mana-mana. Di beberapa kota, polisi dan anggota paramiliter India mulai terlibat dalam usaha menekan bentrokan fisik Sikh-Hindu, di tengah suasana saling menyalahkan. Kerusuhan Punjab, yang sejak 1982 menewaskan hampir 5.000 korban, belum tampak segera akan berakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus