Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Santorini: Gempa Mengguncang Tempat Wisata Terkenal Yunani hingga Penduduk Mengungsi

Penduduk Santorini mengungsi pada Selasa, 4 Februari 2025. Mereka mengungsi di tempat aman di Athena

5 Februari 2025 | 20.23 WIB

Santorini, Yunani (Pixabay)
Perbesar
Santorini, Yunani (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang meninggalkan Santorini dengan feri dan pesawat pada Selasa, 4 Februari 2025. Mereka mengungsi di tempat aman di Athena saat rangkaian gempa mengguncang destinasi wisata paling terkenal di Yunani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari Reuters, ratusan gempa telah tercatat setiap beberapa menit di laut antara pulau vulkanik Santorini dan Amorgos di Laut Aegea dalam beberapa hari terakhir yang mendorong pihak berwenang setempat untuk menutup sekolah di Santorini dan pulau-pulau kecil di dekatnya yaitu Ios, Amorgos dan Anafi hingga Jumat, 7 Februari 2025.

Rangkuman Gempa Santorini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Guncangan

Guncangan dengan kekuatan 4.9 skala richter terekam oleh Athens Geodynamic Institute pada pukul 02.46 GMT. Maskapai penerbangan Aegean Airlines mengatakan Pada Selasa, 4 Februari 2025, penerbangan keluar dari Santorini ke Athena penuh. Sebanyak 2.500 hingga 2.700 orang diharapkan telah terbang sejak Senin pada akhir hari. "Kami akan pergi karena saya takut, gempa bumi terus terjadi, kami harus pergi demi anak-anak agar mereka bisa tenang," kata Beni Ouklala, 38 tahun, yang memiliki pekerjaan sementara di pulau itu, dikutip dari Reuters.

2. Akomodasi Darurat

Santorini dipadati ratusan ribu wisatawan pada musim panas. Namun, suasananya lebih sepi pada saat ini karena para seismolog memperkirakan bahwa aktivitas seismik yang intens dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mereda.

Pemerintah setempat telah menyusun rencana akomodasi darurat. "Kami telah (merencanakan) tempat penampungan bagi penduduk tanpa bangunan dan di permukaan datar, ada delapan tempat yang dapat menampung orang," kata Wali Kota Santorini Nikos Zorzos.

Tim penyelamat darurat di wilayah darat disiapkan dan masyarakat diimbau untuk menjauhi wilayah pesisir karena risiko tanah longsor. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari pertemuan di dalam ruangan. Beberapa hotel mulai mengosongkan kolam renang mereka karena mereka diberitahu bahwa beban air membuat bangunan rentan dan aktivitas konstruksi telah dihentikan.

3. Ratusan Gempa

Dikutip dari Al Jazeera, Santorini merupakan rumah bagi gunung berapi yang tidak aktif, tetapi sebuah komite ahli yang dibentuk untuk memantau situasi tersebut mengatakan sekitar 200 gempa bumi berkekuatan 3 SR atau lebih telah tercatat, tetapi menekankan fenomena tersebut tidak terkait dengan aktivitas gunung berapi.

Ahli seismologi Yunani Gerasimos Papadopoulos memperingatkan bahwa rangkaian gempa saat ini yang ditampilkan peta seismik langsung sebagai gugusan yang berkembang di antara pulau Santorini, Ios, Amorgos, dan Anafi. “Semua skenario masih terbuka,” tulis Papadopoulos dalam posting online.

Dikutip dari ABC, aktivitas seismik dimulai pada 24 Januari 2025, tetapi meningkat pada Sabtu lalu dengan frekuensi dan besaran yang meningkat.

4. Episentrum

Garis patahan gempa saat ini membentang sekitar 120 kilometer, tetapi hanya bagian selatan antara Santorini dan Amorgos yang telah diaktifkan. Gempa tersebut memiliki episentrum di bawah dasar laut, sekitar 30 kilometer-40 kilometer dari pulau mana pun. 

Pemerintah setempat telah memperingatkan orang-orang untuk menjauhi pesisir dan menuju ke pedalaman jika mereka merasakan gempa yang signifikan. Belum ada laporan kerusakan meskipun beberapa tanah longsor kecil telah terjadi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus