Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - TNI, Komando Indo-Pasifik Amerika (USINDOPACOM), dan anggota militer dari negara mitra berpartisipasi dalam Latihan Garuda Canti Dharma 2022 (GCD22). Latihan militer ini akan diselenggarakan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), dari 18 Juli hingga 31 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam keterangannya menjelaskan latihan multinasional ini merupakan latihan lapangan misi pemeliharaan perdamaian internasional tahunan terbesar di dunia, yang dirancang untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan global. Sekitar 70 personel Amerika dan 420 personel TNI terlibat dalam latihan ini beserta 350 personel dari negara lain.
Kegiatan ini disponsori bersama oleh USINDOPACOM dan TNI. Adapun waktu penyelenggaraannya dilakukan secara bergilir antara kedua negara.
Dalam acara pembukaan Latihan Garuda Canti Dharma 2022 (GCD22) pada 18 Juli, Plt. Wakil Duta Besar Amerika Serikat Kyle Richardson menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia, TNI, dan Pusat Pelatihan Pemeliharaan Perdamaian Indonesia karena bersedia menjadi tuan rumah latihan pada tahun ini.
“Bagi para penjaga perdamaian dan pelatih penjaga perdamaian yang telah melakukan perjalanan dari lima benua, mewakili dua puluh dua negara, saya berterima kasih kepada Anda dan pemerintah Anda karena telah berupaya hadir di sini saat kita bangkit dari pandemi global,” kata Richardson.
Menurut Richardson, Latihan Garuda Canti Dharma 2022 (GCD22) akan mempersiapkan pasukan penjaga perdamaian secara lebih baik saat ditempatkan oleh PBB nanti. Kegiatan ini juga untuk latihan antar sesama anggota penjaga perdamaian.
Latihan Garuda Canti Dharma 2022 terdiri dari kegiatan pelatihan staf operasi pemeliharaan perdamaian PBB, kegiatan pelatihan lapangan, dan kegiatan peningkatan kemampuan kritis di PMPP, yang secara keseluruhan akan menitikberatkan pada operasi perdamaian dan stabilitas PBB dan internasional.
Tahun ini, TNI mengundang personel militer dari Argentina, Australia, Bangladesh, Kanada, Fiji, Jepang, Malaysia, Nepal, Selandia Baru, Filipina, Afrika Selatan, Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam untuk berpartisipasi.
Selama latihan, TNI, personel militer Amerika Serikat, dan negara mitra lainnya akan bekerja sama meningkatkan interoperabilitas dan efektivitas misi dalam hal taktik,teknik, dan prosedur umum sesuai dengan doktrin PBB untuk meningkatkan kinerja pasukan penjaga perdamaian PBB dan operasi perdamaian regional.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.