Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada 21 Juni 2024, diurutan pertama berita tentang mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut mahasiswa asing yang lulus dari perguruan tinggi Amerika Serikat harus mendapatkan green card sehingga bisa tinggal di Negeri Abang Sam tersebut. Proposal ini cukup mengejutkan karena bertentangan dengan sikap garis kerasnya dan Partai Republik mengenai imigrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Green card, juga dikenal sebagai kartu penduduk tetap, memberikan hak kepada individu untuk tinggal dan bekerja secara permanen di Amerika Serikat. Green card juga langkah menuju kewarganegaraan Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Diurutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang haji 2024, di mana cuaca panas yang ekstrim telah menimbulkan dampak fatal pada ratusan jamaah yang memulai perjalanan ibadah haji pada Jumat 14 Juni 2024. Angka kematian jamaah haji setidaknya 562 orang selama pelaksanaan haji berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan sejumlah sumber.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Trump Janjikan Mahasiswa Asing yang Lulus dari Kampus AS akan Peroleh Green Card
Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam podcast yang dirilis pada Kamis, 20 Juni 2024, mengatakan bahwa mahasiswa asing yang lulus dari perguruan tinggi Amerika Serikat harus mendapatkan green card untuk tinggal di negara tersebut. Proposal ini cukup mengejutkan karena bertentangan dengan sikap garis kerasnya dan Partai Republik mengenai imigrasi.
Dalam podcast All-In yang diselenggarakan oleh investor teknologi Silicon Valley, Jason Calacanis mengatakan kepada Trump bahwa AS harus mampu secara legal mempertahankan lebih banyak pekerja asing berketerampilan tinggi. Hal ini sebuah masalah besar bagi industri teknologi.
"Bisakah Anda berjanji kepada kami bahwa Anda akan memberi lebih banyak kemampuan untuk mengimpor orang-orang terbaik dan tercerdas dari seluruh dunia ke Amerika?" kata Calacanis.
“Saya berjanji,” kata Trump. "Tapi kebetulan aku setuju, kalau tidak, saya tidak akan berjanji... Kamu lulus dari perguruan tinggi, menurutku kamu seharusnya secara otomatis mendapatkan kartu hijau sebagai bagian dari ijazahmu untuk bisa tinggal di negara ini, dan itu termasuk perguruan tinggi junior juga."
Baca selengkapnya di sini
2. Sebanyak 562 Jamaah Haji Meninggal, Terbanyak karena Gelombang Panas
Hampir dua juta umat muslim akan menuntaskan ibadah haji mereka pada pekan ini. Cuaca panas yang ekstrim telah menimbulkan dampak fatal pada ratusan jamaah yang memulai perjalanan ibadah haji pada Jumat 14 Juni 2024.
Angka kematian jamaah haji setidaknya 562 orang selama pelaksanaan haji berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan sejumlah sumber. Dari jumlah tersebut, sebanyak 307 jamaah haji yang wafat berasal dari Mesir dan 118 jamaah dinyatakan hilang. Tim medis dan aparat keamanan mengatakan suhu di Arab Saudi menyentuh angka 51 derajat celcius.
Seorang saksi mata mengatakan ada beberapa jenazah tergeletak di pinggir jalan dekat Mina, diluar Mekah. Jenazah – jenazah itu ditutup kain ihram sampai kendaraan medis tiba. Ilmuwan bidang iklim mengatakan kematian yang dialami jamaah haji yang sebagian besar karena gelombang panas itu, kemungkinan akan terjadi lagi berpuluh tahun ke depan.
Baca selengkapnya di sini
3. Pertama dalam 5 Tahun, AS-Cina Gelar Perundingan Nuklir Informal
Amerika Serikat dan Cina melanjutkan perundingan senjata nuklir semi-resmi pada Maret untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Hal ini dilansir Reuters pada Jumat 21 Juni 2024. Menurut dua delegasi Amerika yang hadir, perwakilan Beijing mengatakan kepada rekan-rekan AS mereka tidak akan melakukan ancaman nuklir terhadap Taiwan.
Perwakilan Cina memberikan jaminan setelah lawan bicara mereka menyampaikan kekhawatiran bahwa Beijing mungkin menggunakan, atau mengancam akan menggunakan, senjata nuklir jika negara tersebut mengalami kekalahan dalam konflik terkait Taiwan.
“Mereka mengatakan kepada pihak AS bahwa mereka benar-benar yakin bahwa mereka mampu menang dalam pertarungan konvensional atas Taiwan tanpa menggunakan senjata nuklir,” kata pakar David Santoro, penyelenggara perundingan Jalur Dua di AS, yang rinciannya dilaporkan oleh Reuters untuk pertama kalinya.
Peserta pembicaraan Jalur Dua umumnya adalah mantan pejabat dan akademisi yang dapat berbicara dengan otoritas mengenai posisi pemerintahnya, meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam pengaturannya. Negosiasi antar pemerintah dikenal sebagai Track One.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini