Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan telah menelepon mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, membahas upaya untuk mengakhiri perang Moskow-Kyiv, menurut The New York Post seperti dilansir Anadolu pada Ahad 9 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara kepada The Post pada Jumat, Trump menolak untuk merinci berapa kali kedua pemimpin itu berbicara. Namun, ia bersikeras bahwa Putin sangat ingin melihat berakhirnya konflik antara Rusia-Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia ingin tidak ada orang yang tewas," kata Trump. "Semua orang yang tewas, orang-orang muda, muda, cantik. Mereka seperti anak-anak Anda, dua juta dari mereka – dan tanpa alasan."
Trump menegaskan bahwa perang, yang sekarang memasuki tahun ketiga, "tidak akan pernah terjadi" jika dia menjadi presiden pada 2022. Dia membandingkan pendekatan kebijakan luar negerinya dengan pendahulunya Joe Biden, dengan mengatakan: "Biden memalukan bangsa kita. Benar-benar memalukan."
Trump menyatakan urgensi dalam menyelesaikan perang dan menekankan bahwa dia memiliki rencana konkret untuk mengakhirinya. "Saya harap itu cepat. Setiap hari orang sekarat. Perang ini sangat buruk di Ukraina. Saya juga ingin menghentikan perang ini."
Bersama dengan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz di atas Air Force One, Trump mendesak pembicaraan diplomatik.
"Mari jalankan pertemuan ini. Mereka ingin bertemu. Setiap hari orang sekarat. Tentara muda tampan sedang dibunuh. Pria muda, seperti putra-putra saya. Di kedua sisi. Di seluruh medan perang."
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskow pada Ahad bahwa dia "tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal" laporan tersebut. Ia mengatakan bahwa komunikasi antara Rusia dan AS dilakukan melalui saluran yang berbeda.
"Tentu saja, dengan latar belakang banyaknya komunikasi ini, saya pribadi mungkin tidak tahu sesuatu, tidak menyadari sesuatu. Oleh karena itu, dalam hal ini, saya tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkalnya," katanya.
Wakil Presiden JD Vance dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Konferensi Keamanan Munich pekan depan.
Trump telah mengusulkan kesepakatan senilai US$500 juta dengan Ukraina untuk mengamankan akses ke mineral dan gas tanah jarang dengan imbalan jaminan keamanan dalam perjanjian perdamaian potensial.
Pilihan Editor: Zelensky Siap Berunding dengan Putin, Kremlin: Omong Kosong