Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ukraina Siap Masuk Uni Eropa

Uni Eropa mengesahkan Ukraina sebagai calon resmi anggotanya. Ukraina harus siap terintegrasi ke dalam pasar tunggal, sistem hukum, dan sistem ekonomi Uni Eropa.

25 Juni 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Ukraina menjadi calon resmi anggota Uni Eropa.

  • Pemerintah Malaysia menghentikan subsidi minyak goreng botolan karena banyak penyelewengan.

  • Gempa besar di Afganistan menewaskan sedikitnya seribu orang.

Belgia

Ukraina Calon Resmi Anggota Uni Eropa

UKRAINA resmi menjadi calon anggota Uni Eropa. Sebanyak 27 pemimpin negara anggota Eropa yang bertemu di Brussels, Belgia, pada Kamis, 23 Juni lalu, sepakat menerima Ukraina ke dalam persekutuan ini. Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyebutnya sebagai “momen bersejarah”. “Hari ini menandai langkah penting di jalan Ukraina menuju Uni Eropa,” katanya, seperti dikutip Euronews.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut pengesahan itu. “Saya percaya keputusan ini bukan hanya untuk Ukraina,” ujarnya. “Ini adalah langkah terbesar menuju penguatan Eropa saat ini, di zaman kita dan dalam kondisi sulit seperti ini, ketika perang (dengan) Rusia menguji kemampuan kita untuk mempertahankan kebebasan dan persatuan.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Duta Besar Ukraina untuk Uni Eropa, Vsevolod Chentsov, mengatakan dampak politik dari perubahan status negaranya sebagai calon anggota Uni Eropa akan kian memukul Moskow karena Ukraina kian lepas dari pengaruh Rusia.

Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, mengingatkan bahwa status anggota baru adalah langkah pertama dari perjalanan panjang Ukraina untuk menjadi anggota penuh. “Tidak mudah untuk menjadi anggota Uni Eropa,” ucapnya kepada Tempo pada Kamis, 16 Juni lalu.

Ukraina harus membangun dirinya untuk siap terintegrasi ke dalam, antara lain, pasar tunggal, sistem hukum, dan sistem ekonomi Uni Eropa. Di tengah perang seperti sekarang, Ukraina pasti sulit untuk menjalankan upaya tersebut.


Malaysia

Pemerintah Hentikan Subsidi Minyak Goreng Botolan

BUKAN hanya Indonesia, Malaysia (negara terbesar kedua produsen kelapa sawit) juga mengalami krisis minyak goreng. Pemerintah Malaysia menghentikan subsidi minyak goreng botolan 1 hingga 3 kilogram karena banyak diselewengkan oleh industri, pedagang, dan penyelundup. “Kerajaan membuat keputusan mulai 1 Juli 2022,” kata Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob seperti dikutip Malaysia Now pada Rabu, 22 Juni lalu.

Pemerintah Malaysia sebenarnya sudah menerapkan program stabilitas harga minyak goreng dengan memberikan subsidi pada minyak goreng kemasan plastik sederhana untuk keluarga kurang mampu sejak 2007. Sejak pandemi Covid-19 merebak, pemerintah memberikan tambahan subsidi untuk minyak goreng botolan. Kini subsidi hanya diberikan untuk minyak goreng kemasan plastik. Pemerintah yakin subsidi sebanyak 60 ribu ton minyak goreng per bulan akan mencukupi kebutuhan “Keluarga Malaysia”.

“Keluarga Malaysia” adalah istilah Bantuan Keluarga Malaysia, program bantuan pemerintahan Sabri untuk rumah tangga berpenghasilan rendah atau kurang dari 5.000 ringgit (sekitar Rp 16,9 juta) sebulan. Tahun ini mereka mendapat bantuan Rp 1,2-6,7 juta. Penerimanya diperkirakan sekitar 4 juta keluarga, 1,2 juta orang lanjut usia, dan 3,4 juta bujangan.


Afganistan

Gempa Besar Menewaskan 1.000 Orang

GEMPA berkekuatan 5,9 skala Richter melanda perdesaan dan pegunungan Afganistan tenggara, sekitar 160 kilometer dari Ibu Kota Kabul, pada Rabu, 22 Juni lalu. Gempa paling mematikan dalam dua dekade terakhir itu diperkirakan menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan melukai 1.500 lainnya.

Warga berdiri di atas puing-puing sebuah rumah yang hancur akibat gempa di Gayan, Afghanistan, 23 Juni 2022. REUTERS/Ali Khara

Sekitar 1.000 orang telah diselamatkan dari berbagai daerah pada Kamis, 23 Juni lalu. “Bantuan sudah sampai ke daerah dan terus berlanjut, tapi masih dibutuhkan lebih banyak lagi,” kata Sharafat Zaman, juru bicara Kementerian Kesehatan Emirat Islam Afganistan, pemerintahan bentukan Taliban, kepada Reuters.

Beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Uni Emirat Arab, menyatakan akan segera mengirim bantuan kemanusiaan. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres menyatakan tim PBB telah mengirim bantuan ke daerah yang terkena gempa. “Kami mengandalkan komunitas internasional untuk membantu ratusan keluarga yang terkena bencana. Sekarang saatnya untuk solidaritas,” ujar Guterres.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus