Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di penjuru Amerika Latin mengirimkan doa untuk Paus Fransiskus menyusul pengumuman yang disampaikan Vatikan pada Sabtu, 22 Februari 2025, bahwa Paus dalam kondisi kritis. Paus Fransiskus adalah pemimpin umat Katolik dunia yang berasal dari Argentina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Umat Katolik dari Mesiko sampai Argentina serta yang ada di kawasan Atlantik menghadiri misa, menyalakan lilin dan berdoa secara individu agar Paus Fransiskus lekas bugar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami mendoakannya dengan keyakinan pada Tuhan dan mendoakan kesehatannya segera pulih,” kata Pendeta asal Argentina, Adrian Bennardins. Dia memuji Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang bisa membuat gereja Katolik dunia menjadi lebih dekat, sederhana, penuh persaudaraan dan tak mengabaikan siapa pun
Sekitar 54 persen masyarakat di Amerika Latin mengidentifikasikan dirinya sebagai pemeluk Katolik berdasarkan survey Latinobarometro pada 2024. Jajak pendapat itu melakukan wawancara pada pemeluk Katolik di 18 negara. Jumlah tersebut turun dibanding 1995, di mana ada 80 persen responden yang mengidentifikasikan diri sebagai umat Katolik.
Grisel Jimenez, umat Katolik yang menghadiri misa di Basilica of Guadalupe di Mexico City, mengatakan merasakan kekerabatan dengan Paus Fransiskus yang diangkat menjadi pemimpin umat Katolik pada 2013. Jimenez merasa ada kedekatan budaya dengan Paus, yang dilarikan ke rumah sakit pada 14 Februari 2025.
“Karena dia orang Latin (Paus), dia bisa bicara bahasa yang sama dengan kami dan berbagi perasaan pada komunitas Latin mengingat kami pun punya budaya yang mirip,” kata Jimenez, seperti dikutip dari Reuters.
Paus Fransiskus sudah 12 tahun menjadi pemimpin umat Katolik dunia. Dalam dua tahun terakhir, dia sering mengalami flu dan masalah kesehatan lainnya. Sewaktu muda, dia pernah mengalami sakit radang selaput dada dan salah satu paru-parunya sudah diangkat. Belum lama ini, Paus Fransiskus sangat rentang terkena infeksi paru-paru.
Paus Fransiskus menderita masalah pernafasan sejak pertengahan Desember 2024. Dalam beberapa acara pada Januari dan Februari, dia meminta tolong ajudannya dibacakan pidato yang seharusnya disampaikannya secara langsung.