Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUMAH di puncak bukit Damansara itu telah menjelma menjadi sebuah "kantor aktivis". Dengan pintu gerbangnya terkuak lebar dan sebuah tenda tempat tamu berteduh, tumpukan kursi plastik, dan setengah lusin anak berusia tanggung sibuk bermain bola basket di lapangan di sebelah tenda, rumah ini memperlihatkan betapa aktivitas terus-menerus hidup, meski pemiliknya tengah disekap di antara empat dinding yang bisu.
Inilah rumah pribadi Anwar Ibrahim, wakil perdana menteri Malaysia yang baru saja dipecat dan kini meringkuk di tahanan polisi karena tuduhan penyalahgunaan wewenang dan perkara seks. Tuduhan itu, oleh keluarga dan para pendukungnya, dianggap bohong belaka. Itu sebabnya mereka rajin bertandang ke rumah ini untuk menyusun rencana perlawanan. Atas pesan Anwar yang mengetahui ia akan ditangkap, perlawanan itu kini berada di bawah komando Datin Wan Azizah Ismail. Dokter spesialis mata berusia 46 tahun ini, seperti kebanyakan wanita Melayu, mengenakan kerudung. Ibu enam anak yang lebih suka mengurus keluarganya daripada memimpin gerakan politik itu menerima Fikri Jufri dan Bambang Harymurti dari TEMPO di ruang aula yang terbilang sederhana untuk ukuran rumah seorang bekas pejabat tinggi Malaysia. Beberapa pengacaranya ikut mengikuti wawancara ini dengan cermat. Maklum, kasus yang sedang disidangkan di negeri ini tak boleh dibicarakan secara umum. Stiker proreformasi di sekitar rumah, dalam bahasa Inggris dan Indonesia, menandakan perlawanan ini memang masih berlangsung. Berikut adalah petikan wawancara selama hampir satu jam tersebut.
Bagaimana perasaan Anda bertemu kembali dengan suami di persidangan?
Saya merasa sangat khawatir karena dia memakai pembebat leher (collar). Dia sudah lama tak memerlukan pembebat leher itu. Seingat saya sudah lebih dari lima tahun, karena itu saya sangat khawatir. Ibu mertua saya juga ikut karena tak pernah melihat suami saya lagi sejak ia ditangkap. Namun, polisi mencoba menghalangi dia mendekati anaknya. Bahkan kami tak diizinkan duduk di belakangnya. Kami semua memaksa, dan ketika kami berhasil duduk di belakangnya, seorang petugas polisi datang menghampiri dan mengatakan saya harus mengosongkan kursi itu dan memberikan kursi itu kepada seorang perwira polisi senior. Saya katakan tidak. Saya khawatir terhadap nasib suami saya di tahanan dan menyatakan kekhawatiran saya itu. Ternyata, kekhawatiran itu beralasan. Sebab, begitu suami saya muncul di pengadilan, semua orang dapat melihat keamanan suami saya di tahanan polisi tidak terjamin.
Apa kata Datuk Anwar Ibrahim kepada Anda di sidang?
Dia sebenarnya tak boleh berbicara (dengan saya). Tapi ia mengatakan, "I am alright." Dalam beberapa kesempatan yang diambil dengan mencuri-curi, ia mengatakan kepada saya bahwa berat badannya surut 9 kilogram. Bahwa ia hanya makan roti dan air untuk santap siang. Ini adalah yang kedua kalinya. Pertama kali ia muncul dengan mata sembab di persidangan pertama dan ia mengatakan hal yang serupa. Hanya menyantap roti dan air untuk makan siang.
Apakah itu perlakuan terhadap semua tahanan?
Saya tidak tahu tentang tahanan lain. Saya harus bicara dengan mereka. Mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Suami saya mempunyai kelainan yang disebut refluxoephagitis, kecenderungan mendapatkan tukak lambung karena asam pencernaan mengalir mundur ke esofagus. Saya melaporkan kondisi kesehatan suami saya ini kepada polisi melalui pengacara pada hari kedua suami saya ditahan. Ternyata, mereka diamkan saja. Polisi tidak mengacuhkannya. Makanan tidak diberikan secara teratur dan, seperti Anda lihat, dia bahkan dipukuli (suaranya meninggi).
Jadi, sudah lima tahun ini pembebat leher tidak dipakai?
Dia berkuda sendirian pada 1991, lalu terjatuh. Dia harus dirawat selama beberapa hari tapi akhirnya sembuh betul. Dia sempat harus mengenakan pembebat leher itu beberapa waktu.
Anda seorang dokter. Apa yang kira-kira menyebabkan dia harus menggunakan pembebat leher lagi?
Itu dapat kambuh kembali karena pukulan. Tapi dugaan ini saya serahkan kepada kesimpulan tim medis yang telah ditunjuk pengadilan saja.
Anda sekarang menjadi pembawa obor perjuangan suami Anda. Bagaimana perasaan Anda?
Saya harus melakukannya. Soalnya, itu amanah dan kepercayaan yang diberikan suami saya. Sebab, ketika menikah dulu, kami mempunyai idealisme yang sama. Bahwa kami berjuang untuk kebenaran, keadilan, kehormatan, dan bagi orang-orang awam. Kadang kala suami saya mengutip Sayidina Umar bin Chatab, yang menyatakan rakyat yang tak dapat menjumpaimu adalah yang sebenarnya lebih membutuhkanmu dan kamu sepatutnya menjumpai mereka jika kamu betul-betul seorang khalifah yang adil.
Jadi, Anda pernah memimpin pergerakan sebelumnya?
Bukan berpengalaman. Selama ini, saya berperan sebagai istri yang mendampingi Anwar Ibrahim, bukan sebagai pemimpin pergerakan. Juga, sebagai istrinya, saya menjadi pemimpin Gerakan Perempuan Muslim.
Reformasi apa yang akan Anda laksanakan di Malaysia?
Kami tidak ingin mengadakan revolusi. Kami bukan bermaksud menggulingkan pemerintah. Struktur apa pun yang ada saat ini kami dukung. Bahkan, kami sepakat bahwa secara administratif struktur ini telah berhasil membangun Malaysia. Yang ingin kami reformasikan adalah soal penindasannya, seperti yang berlaku sekarang ini. Penindasan itu semakin lama semakin terasa dan titik kulminasinya tercapai ketika orang nomor dua di negara ini telah diperlakukan demikian buruk. Bukan hanya ia telah dinyatakan bersalah sebelum melalui proses hukum, tetapi juga telah dipermalukan di depan umum, di hadapan dunia, dan--yang paling penting--di mata anak-anaknya.
Mengapa Dr. Mahathir tiba-tiba mengambil keputusan drastis ini terhadap calon pengganti yang teleh dipersiapkannya sejak jauh hari?
Dia pasti mendapat nasihat yang keliru.
Nasihat dari siapa saja?
Saya tidak tahu pasti. Saya yakin Perdana Menteri mendapat masukan dari banyak pihak, tapi ia memilih yang keliru. Suami saya telah mengatakan bahwa ada teori persekongkolan di tingkat atas yang menyatakan suami saya akan menggulingkan Perdana Menteri. Itu sebabnya Perdana Menteri mengambil keputusan drastis.
Kapan teori konspirasi ini muncul? Bukankah setiap kali terkesan ada pertentangan antara Datuk Mahathir dan Datuk Anwar Ibrahim, biasanya terselesaikan dengan mengalahnya Datuk Anwar Ibrahim?
Itu karena suami saya adalah pemain tim dan dia telah menyampaikan hal itu kepada Perdana Menteri. Ketika dia memutuskan bergabung dengan pemerintah, saya yakin ia sebenarnya mempunyai tujuan memperbaikinya dan yakin cara yang terbaik adalah dengan melakukannya dari dalam dan bukan dengan beroposisi di luar. Itulah jalan pilihannya. Saya bahkan berbicara dengan istri Perdana Menteri pada saat suami saya diberhentikan, untuk menanyakan mengapa hal ini terjadi. Saya berupaya menyampaikan kepadanya bahwa selama ini keadaan negara sudah baik. Perdana Menteri mempunyai visi besar dan suami saya berakar di kalangan rakyat banyak. Bukankah ini suatu kombinasi yang optimal? Tapi saya tak dapat menjawab pertanyaan mengapa Perdana Menteri mengambil keputusan yang drastis itu.
Anda mempunyai hubungan dekat dengan Datin?
Ya, ya. Beliau seperti kakak bagi saya. Beliau sangat baik. Beliau sangat keibuan dan berbudi.
Setelah itu masih ada kontak?
Tidak melalui telepon tapi saya mendapat pesan darinya, yang menyatakan kasihnya dan bahwa ia ingin memeluk saya. Itu saja.
Tuduhan ini sangat menyakitkan terutama bagi Anda dan anak-anak. Bagaimana Anda menanggapinya?
(Matanya berkaca-kaca) Ini adalah persekongkolan jahat untuk menjatuhkan suami saya, untuk menghancurkan kesejatiannya. Licik. Tentu saja saya merasa gundah karenanya. Sebab, sebelumnya, Perdana Menteri menyatakan seseorang dinyatakan tidak bersalah sampai terbukti kesalahannya. Sekarang ia telah menyebarluaskan ke seluruh dunia tentang sesuatu yang disampaikan kepadanya dan dipercayanya sebagai kebenaran. Ini sangat menyedihkan. Saya tentu mampu menghadapinya karena saya percaya suami saya tak bersalah. Kami telah hidup bersama bertahun-tahun sebagai pasangan suami-istri. Kami mempunyai enam anak yang baik-baik. Ini yang ingin saya nyatakan tentang Anwar dan saya, bahwa saya dan suami saya menikmati kehidupan keluarga yang akrab dan sangat berbahagia dan kami selalu pergi bersama-sama sebagai keluarga, termasuk ayah dan ibu saya. Tuduhan-tuduhan itu benar-benar tidak berselera.
Kami melihat anak-anak Anda bermain baseball di halaman. Bagaimana mereka menyikapi soal ini?
Mereka senang-senang saja sekarang, terutama karena semua dukungan yang diterima gerakan reformasi yang dilakukan ayahnya. Di sekolahnya, hampir 90 persen murid mendukung gerakan reformasi. Tentu saja ketika tuduhan itu pertama kali digelindingkan, terutama anak lelaki saya, sangat terpengaruh karena teman-temannya di sekolah bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Dia begitu terganggu hingga menolak pergi ke sekolah. Tapi sekarang dia bersekolah lagi terutama setelah masyarakat mengetahui ayahnya dipukuli. Itu menyebabkan besarnya simpati di sekolah-sekolah mereka.
Kabarnya, sebagian tuduhan ini sudah lama ada dan dulu Perdana Menteri selalu menolak tuduhan ini dan menyatakannya sebagai fitnah. Pernahkah soal tuduhan ini dibicarakan dengan Anda sebelumnya?
Tidak.
Jadi, Anda baru saja mengetahuinya?
Tuduhan-tuduhan di buku itu (50 Dalil Mengapa Anwar Ibrahim tak Layak Menjadi Perdana Menteri) baru bagi saya. Tapi (tuduhan) yang berupa surat kaleng sudah lama ada. Soalnya, surat kaleng pada saat pemilihan partai berlangsung itu biasa. Biasanya, saya tak mengindahkannya. Saya tak ingin gundah.
Apa rencana gerakan reformasi yang Anda pimpin sekarang ini?
Tapi saya kira roda gerakan reformasi sudah menggelinding dan putarannya memang pelan tapi pasti semakin lama semakin cepat. Kami mengimbau seluruh rakyat Malaysia, tak peduli suku dan agamanya ataupun partai politiknya, untuk mendukung gerakan reformasi. Sebab, kita bukan bicara soal UMNO, soal PAS, atau soal DAP, melainkan tentang semuanya. Ini yang saya maksudkan dengan reformasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang dukungan internasional, terutama dari Indonesia?
Saya sangat berterima kasih dan sangat menghargai sokongan tersebut. Baru saja Nyonya Cory Aquino menelepon saya dan membuat saya gembira. Saya merasa tersentuh, merasa sangat dihormati. Dia mengatakan agar saya maju terus. Saya bertanya apakah saya boleh meneleponnya jika saya membutuhkan nasihat. Dia mengatakan silakan menghubungi kapan saja.
Bagaimana dengan penyokong Anda di Indonesia yang mendirikan gerakan Sianwar?
Saya berterima kasih sekali dan besar hati karena pihak rakyat Indonesia mendukung dengan kuat. Karena mereka mengetahui bahwa Abang Anwar memang pejuang untuk rakyat banyak yang benar.
Kalau membaca pemberitaan di Malaysia, sepertinya ada kampanye untuk meredam gerakan reformasi. Apakah usaha ini berhasil memperkecil dukungan terhadap Anda?
Tidak. Banyak orang mungkin tidak menentang tapi tidak juga senyap. Mereka menjalankan protes pasif, protes damai. Mereka mengadakan aksi di depan Istana Negara. Padahal, banyak polisi di sana tapi mereka tetap saja pergi dan tetap saja mengadakan aksi. Sekarang, kalau saya pergi ke pasar, orang-orang yang tak saya kenal datang untuk menyampaikan dukungan. Setelah suami saya ditangkap, setiap malam sekitar 400 orang berkumpul di rumah saya setiap hari untuk berbincang-bincang dengan saya. Kemudian polisi mendatangi saya dan meminta saya tak lagi memakai pengeras suara di rumah. Saya menurut tapi polisi tetap datang dan menyatakan saya tak bisa mengadakan kegiatan ini dan meminta saya meredam suasana karena dikhawatirkan akan memicu kerusuhan. Saya menurut saja walaupun sampai sekarang tak pernah ada kejadian buruk.
Anda akan mendirikan partai politik baru?
Tidak. Saya bicara tentang gerakan reformasi. Ini bukan partai politik.
Jadi, Anda merasa seperti Megawati?
Saya tak seperti Megawati. Soalnya, gerakan Megawati adalah gerakan politik. Ada perbedaan-perbedaan. Saya bukanlah anak perempuan seorang presiden di masa lalu. Saya hanya mendapat amanah dari suami saya untuk meneruskan gerakan reformasinya.
Jadi, lebih seperti Cory Aquino?
Juga tidak persis begitu. Saya kira (peran) saya hanya sementara. Insya Allah, suami saya akan segera bebas dari tahanan dan meneruskan perjuangannya.
Lantas, Anda akan pelan-pelan menghilang?
Saya tak akan menghilang. Saya kira saya tidak membuat tonggak jadi tidak akan menghilang. Ini sebenarnya juga sebuah hikmah. Musibah pada keluarga kami ini telah menyatukan banyak orang Malaysia untuk melakukan aksi solidaritas mencari kebenaran dan keadilan. Ini juga menyatukan umat Islam dalam gerakan doa dan lebih mendekatkan saya dengan anak-anak.
Jika suami Anda bebas, ia akan mendirikan partai baru untuk menyaingi UMNO?
Terlalu dini untuk menjawab pertanyaan ini.
Menurut kubu lawan Anda, kelompok suami Anda juga mempunyai kroni?
Coba buktikan. Bagi saya, silakan buktikan.
Anda merasa bahwa tiba-tiba banyak teman yang pergi meninggalkan Anda?
Ini suatu hal yang lumrah. Anda jadi tahu siapa teman sebenarnya. Tapi tak semua begitu. Ada juga yang menyampaikan pesan tetap sebagai teman tapi karena keadaan harus menghindar dulu.
Anda optimistis suami Anda akan segera dilepas?
Para pengacara sedang mengupayakan hal ini. Tapi saya ingin mengatakan bahwa penangkapan atas dasar Undang-Undang Keamanan Negara (Internal Security Act, ISA) itu tidak benar. Suami saya dan tahanan lainnya harus segera dibebaskan karena mereka tak terbukti telah melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan huru-hara. Kalau mereka merasa mempunyai bukti itu, tuduhan itu harus dibuktikan di pengadilan. Mereka kan bukan ancaman bagi keamanan, mereka barangkali ancaman politik saja.
Dengan pengalaman pahit terkena UU Keamanan Negara ini, apakah jika suami Anda berkuasa nanti salah satu prioritasnya adalah mencabut UU ini?
Saya kira kita mengambil satu langkah setiap saat. Tentu saya mempunyai prioritas. Prioritas pertama adalah membebaskan suami saya. Tentu juga tahanan-tahanan lainnya. Pada saat yang sama gerakan reformasi juga harus terus digulirkan. Maka, ketika ia bebas, ia tinggal melanjutkannya. Begitulah saya melihat peran saya.
Apakah Anda khawatir mereka akan menangkap Anda dengan UU ini?
Mereka memberikan saya panduan (tertawa). Jika saya mengikuti panduan ini, tak ada alasan bagi mereka untuk menangkap saya.
Anda akan berkampanye di Malaysia saja atau juga ke luar negeri?
Sebetulnya, dengan media global saat ini dan terfokusnya perhatian dunia kepada kami, saya tak perlu pergi jauh dari rumah saya. Sebab, saya merasa rumah saya adalah di Malaysia, tempat suami dan anak-anak saya berada. Ini penting bagi saya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo