Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WHO Minta Israel Berhenti Menyerang Rumah Sakit di Gaza

WHO minta Israel berhenti menjadikan rumah sakit-rumah sakit di Gaza sebagai medan pertempuran

30 Desember 2024 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin, 30 Desember 2024, menyerukan agar serangan pada sejumlah rumah sakit di Gaza, diakhiri. Permintaan ini disampaikan Ghebreyesus setelah sejumlah rumah sakit di Gaza menjadi sasaran serangan tentaran Israel. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Rumah sakit-rumah sakit di Gaza sekali lagi telah menjadi medan pertempuran dan sistem kesehatan di sana benar-benar dalam ancaman. Kami ulangi lagi, berhenti menyerang rumah sakit. Warga Gaza membutuhkan akses ke fasilitas kesehatan. Kemanusiaan membutuhkan akses agar bisa memberikan bantuan kesehatan. Segera gencatan senjata !,” kata Ghebreyesus.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada Jumat, 27 Desember 2024, Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara digeledah oleh tentara Israel pada dan tenaga kesehatan disana ditahan, termasuk Direktur Rumah Sakit yang bernama Abu Safiya.    

Militer Israel beralasan penggeledahan yang mereka lakukan untuk menargetkan Hamas. Pada Minggu, 29 Desember 2024, giliran Rumah Sakit Al Wafa menjadi sasaran Israel. Serangan ke Rumah Sakit Al Wafa menewaskan tujuh orang berdasarkan keterangan pertahanan sipil Palestina.

Pada akhir pekan lalu, Ghebreyesus meminta agar Abu Safiya segera dibebaskan. Dia juga mengabarkan Rumah Sakit Al-Ahli telah menjadi sasaran serangan tentara Israel. Menurut Ghebreyesus, WHO dan mitra-mitranya sudah mengirimkan suplai kebutuhan medis, makanan dan air ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan memindahkan 10 pasien kritis ke Rumah Sakit Al Shifa. Dari jumlah itu, empat pasien malah ditahan Israel selama proses transfer.       

“Kami mendesak Israel agar memastikan kebutuhan kesehatan warga Gaza dan hak-hak mereka terpenuhi,” kata Ghebreyesus 

Selain melakukan penggeledahan, militer Israel juga menahan lebih dari 240 warga Palestina, temasuk puluhan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara pada Jumat, 27 Desember 2024. Beberapa staf rumah sakit yang dibebaskan militer Israel pada Jumat malam, 27 Desember 2024, menceritakan mereka telah dipukuli oleh tentara Israel. 

Militer Israel mengklaim Rumah Sakit Kamal Adwan telah digunakan sebagai pusat kendali bagi operasi militer Hamas dan mereka yang ditahan adalah yang diduga sebagai anggota Hamas. Militer Israel mengakui menahan Abu Safiya untuk diinterograsi lebih lanjut karena dia dicurigai terlibat dalam operasi Hamas.

Sebelumnya Hamas pada Jumat, 27 Desember 2024, membantah tuduhan Israel telah menjalankan operasi militer dari rumah sakit tersebut selama 15 bulan berkecamuknya perang Gaza. Hamas bahkan dapat memastikan tidak ada anggotanya di rumah sakit itu. Hamas belum mau berkomentar soal 240 warga Palestina dan tenaga kesehatan Rumah Sakit Kamal Adwan yang ditahan Israel.

Sumber: Reuters

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus