Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Selasa, 17 September 2024, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza. Ghebreyesus pun menyebut tindakan itu "tidak dapat diterima."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sabtu lalu, saat kembali dari misi ke Gaza utara, setelah konvoi yang dipimpin WHO mendapat izin dan melewati pos pemeriksaan di jalan pesisir, konvoi tersebut bertemu dengan dua tank Israel,” kata Ghebreyesus di X, menjelaskan “tembakan dilepaskan dari tank-tank tersebut di dekat konvoi.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Beruntung, tidak ada yang terluka,” tambahnya.
Dia pun memuji meskipun ada risiko keamanan, tim-tim sebelumnya berhasil mencapai Rumah Sakit Al-Shifa untuk mengirimkan pasokan bagi ruang gawat darurat. Pasokan juga dikirim untuk mendukung fasilitas Bulan Sabit Merah Palestina di utara, termasuk untuk perawatan penyakit tidak menular.
"Tim-tim tersebut juga memfasilitasi rotasi tim medis darurat,” tambah Ghebreyesus, yang juga menekankan pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh staf kemanusiaan.
Di tengah bahaya ekstrem dan kondisi yang mengancam nyawa, para pekerja kemanusiaan di Gaza terus memberikan bantuan kritis, menjadi harapan terakhir bagi 2 juta orang yang sangat membutuhkan bantuan.
“Keselamatan adalah hal minimum yang pantas mereka dapatkan. Mekanisme penghindaran konflik harus dipatuhi,” tegasnya. Ia juga menyerukan gencatan senjata.
Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera. Sejak itu, lebih dari 41 ribu orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 95.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel tersebut telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang masih berlangsung, yang menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini