Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Xi Jinping memerintahkan militer China siap untuk berperang. Perintah itu didasarkan atas kekhawatiran bahwa keamanan nasional China menghadapi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian.
Baca: Xi Jinping Minta Senjata Nuklir Jangan Dipakai di Perang Ukraina
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan itu disampaikan Xi Jinping saat berkunjung ke pusat komando operasi gabungan Komisi Militer Pusat di Beijing, Selasa, 8 November 2022. Menurut dia dilansir dari CCTV, China akan komprehensif memperkuat pelatihan dan persiapan militernya untuk perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seluruh militer harus mencurahkan seluruh energinya dan melakukan semua pekerjaan untuk kesiapan tempur, meningkatkan kemampuan untuk bertarung dan menang," kata Xi Jinping seperti dikutip oleh media pemerintah Xinhua .
"Xi menekankan bahwa keamanan nasional China menghadapi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian, dan tugas militernya tetap berat," tulis Xinhua.
Menurut Xinhua, Xi Jinping menuntut agar seluruh angkatan bersenjata menerapkan pemikiran Partai tentang penguatan militer untuk era baru. Selain itu militer diminta mengikuti strategi dan berpegang pada efektivitas tempur sebagai satu-satunya kriteria. Xi Jinping juga menginstruksikan militer menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan.
Pada akhir Oktober, Xi Jinping kembali terpilih sebagai presiden untuk ketiga kalinya. Selama satu dekade masa kepemimpinannya, ia telah membuat Partai Komunis China lebih kuat.
Pengumuman itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa China mungkin sedang mempersiapkan militernya untuk menyerang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Di bawah Xi, China telah mengambil pendekatan garis keras ke Taiwan. China mengklaim pulau itu adalah provinsi yang memisahkan diri yang pada akhirnya akan disatukan kembali dengan negara itu.
Klaim China itu telah membuatnya bertentangan dengan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya. Pada Agustus, Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan yang meningkatkan ketegangan dengan AS.
Simak: Xi Jinping dan Kanselir Jerman Rapat Tatap Muka Pertama
SKY NEWS