Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Xi Jinping Perintahkan Militer China Siap Perang, Ada Apa?

Presiden China Xi Jinping memerintahkan militernya siap berperang. Dia menyebut situasi serba tidak stabil dan pasti.

9 November 2022 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Cina Xi Jinping melambai setelah pidatonya saat perkenalan anggota Komite Tetap Politbiro yang baru di depan media setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, Ahad, 23 Oktober 2022. Kongres Partai Komunis Cina menetapkan Xi Jinping bakal menjadi Presiden Cina tiga periode. REUTERS/Tingshu Wang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Xi Jinping memerintahkan militer China siap untuk berperang. Perintah itu didasarkan atas kekhawatiran bahwa keamanan nasional China menghadapi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian.

Baca: Xi Jinping Minta Senjata Nuklir Jangan Dipakai di Perang Ukraina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan itu disampaikan Xi Jinping saat berkunjung ke pusat komando operasi gabungan Komisi Militer Pusat di Beijing, Selasa, 8 November 2022. Menurut dia dilansir dari CCTV, China akan komprehensif memperkuat pelatihan dan persiapan militernya untuk perang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Seluruh militer harus mencurahkan seluruh energinya dan melakukan semua pekerjaan untuk kesiapan tempur, meningkatkan kemampuan untuk bertarung dan menang," kata Xi Jinping seperti dikutip oleh media pemerintah Xinhua .

"Xi menekankan bahwa keamanan nasional China menghadapi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian, dan tugas militernya tetap berat," tulis Xinhua. 

Menurut Xinhua, Xi Jinping menuntut agar seluruh angkatan bersenjata menerapkan pemikiran Partai tentang penguatan militer untuk era baru. Selain itu militer diminta mengikuti strategi dan berpegang pada efektivitas tempur sebagai satu-satunya kriteria. Xi Jinping juga menginstruksikan militer menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan. 

Pada akhir Oktober, Xi Jinping kembali terpilih sebagai presiden untuk ketiga kalinya. Selama satu dekade masa kepemimpinannya, ia telah membuat Partai Komunis China lebih kuat.

Pengumuman itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa China mungkin sedang mempersiapkan militernya untuk menyerang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Di bawah Xi, China telah mengambil pendekatan garis keras ke Taiwan. China mengklaim pulau itu adalah provinsi yang memisahkan diri yang pada akhirnya akan disatukan kembali dengan negara itu.

Klaim China itu telah membuatnya bertentangan dengan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya. Pada Agustus, Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan yang meningkatkan ketegangan dengan AS. 

Simak: Xi Jinping dan Kanselir Jerman Rapat Tatap Muka Pertama

SKY NEWS 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus