Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tommy Soeharto adalah David Copperfield bertangan Midas. Ia penyihir ulung, yang menyentuh tahi menjadi emas. Hanya dalam bilangan hari, persisnya 73 hari, ia menyulap bayi Humpuss dari sebuah bengkel perakitan elektronik menjadi konglomerasi dengan 20 anak perusahaan. Ia mengarbit cindil bermodal Rp 200 juta menjadi raksasa beraset Rp 10 triliun—hanya dalam tempo belasan tahun.
Orang boleh berdebat bahwa seorang Tommy bukan berbisnis. Ia mencatut, menarik rente dari keringat orang lain. Dengan kekuasaan hampir tanpa kontrol di tangan ayahnya, pangeran dari Jalan Cendana ini memang bisa menjadi dewa atas segala hasrat dan kehendak. ”Kudamba engkau,” barangkali begitu katanya dalam sabda, ”maka jadilah dikau, milikku.” Tapi siapa pun tahu, Copperfield sekalipun membutuhkan alat-alat bantu—bahkan juga tipu daya.
Zaman berubah, pemimpin berganti. Humpuss, raksasa karbitan itu, kini tampak langsing: beberapa anak usaha ditutup atau dijual. Jumlah proyek mengerut, karyawan juga menyusut. Tapi di masa ketika konglomerat lain hancur menjadi abu, pengempisan Humpuss tidaklah seberapa. Diam-diam, dalam operasi usaha yang tak terlacak media massa, perusahaan-perusahaan Tommy berkembang dan tetap berkembang.
Dan di Cipinang, seorang Tommy tetaplah Tommy—tukang sihir lihai yang siap mengayunkan tongkat saktinya. Simsalabim!
Raksasa yang (Kini) Langsing
Humpuss Incorporated Mandala Enterprise Corp. (ditutup) Humpuss Funding Corp. PT Humpuss Aromatik Patriot Maritime Ltd. SA (dijual) Perta Oil Marketing (diambil alih Pertamina) PT Humpuss Karbometil Selulosa Cleaton Investment Pte. (dijual)
PT Humpuss Trading PT Roman Zana (ditutup) PT Panutan Perdana PT Humpuss Rekayasa Utama (ditutup)
PT Rante Mario PT Kutai Timber Indonesia (dijual)
PT Humpuss Elektronika (ditutup) PT Humpuss LG Industrial System PT Humpus Semi Conductor Indonesia PT NEC Nusantara Communication
PT Humpuss Intermoda Transportasi Humpuss Sea Transport Pte. Ltd (ditutup) PT Terminal Peti Kemas (dijual)
PT Mahasara Buana (akan ditutup) Mabua International Co. Ltd. PT Samudera Reksa Buana (ditutup) PT Mabua Intan Express PT Puri Bangun Mustika (ditutup) PT Mabua Detroit Diesel (merger) PT Mabua Harley Davidson (ditutup) PT Mandala Dirgantara Industri (diambil alih) PT Mabua Duta Fortuna Sarana PT Tirtaartha Buana Mulia (ditutup) PT Humpuss Terminal Petikemas (diambil alih)
PT Gatari Air Service PT Satyasiaga Insurance Brokers (ditutup)
PT Sekar Artha Sentosa (ditutup) PT Artha Mixerindo PT Indomas Pratama Citra
PT Satyasiaga Insurance Brokers (ditutup)
PT Sempati Air (ditutup 1998)
Orang Kuat Seputar Tommy
Bob Hasan Pengusaha kayu yang sedang membangun surganya di Penjara Nusakambangan. Bob bukan hanya menggandeng Tommy dalam PT Gatari Hutama Air Service, Perta Oil Marketing, dan Sempati Air, tapi juga menjadi mentor bisnisnya.
Sigit Hardjojudanto Kakak kandung Tommy, bersama-sama membangun kerajaan bisnis Humpuss. Tommy memegang 60 persen saham, sedangkan Sigit 40 persen.
Abdul Wahab Direktur Utama Grup Humpuss. Lelaki kelahiran Langsa, Aceh, inilah yang kini mengendalikan Humpuss. Jago masak gulai kambing yang aaamat digemari Tommy.
Setiawan Djodi Pengusaha minyak yang digandeng Tommy dalam pembelian Lamborghini. Djodi adalah teman lama ketika sama-sama berbisnis tanker.
Tahun-Tahun Milik Tommy
1984 Tommy Soeharto, 22 tahun, merintis bisnis dengan melahirkan PT Humpuss, perusahaan perdagangan umum.
1985 Humpuss membeli anak perusahaan Pertamina, Perta Oil Marketing. Titik awal bisnis Tommy sebagai makelar impor minyak mentah bagi Pertamina.
1989 Bersama Bob Hasan, Tommy mengibarkan bendera perusahaan penerbangan Sempati Air.
1991 Tommy menggagas Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) yang memonopoli perdagangan cengkeh di seluruh Indonesia.
1993 Tommy membeli pabrik mobil mewah Lamborghini dari Chrysler Corporation (AS), seharga US$ 100 juta.
1993 Bersama Tinton Suprapto, Tommy membangun sirkuit balap internasional di Sentul.
1995 Pabrik bahan kimia raksasa, PT Humpuss Aromatic, didirikan di Aceh Utara. Dua tahun kemudian perusahaan ini mulai menghasilkan bahan baku industri serat sintetis, karet sintetis, dan plastik.
1996 Presiden Soeharto menunjuk perusahaan Tommy, PT Timor Putra Nasional, untuk mengembangkan mobil nasional, yang dibuat bahkan dirakit di Korea.
1997 PT Humpuss Intermoda, perusahaan yang menyewakan kapal tanker angkutan gas alam cair, mulai menggelar ikatan kontrak.
1998 PT Humpuss Terminal Petikemas yang mengelola Terminal Koja, Jakarta Utara, mulai beroperasi. Sempati bangkrut, dan sejumlah anak-usaha mulai dijual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo