Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kerja sama Pindad dengan Rheinmetall Denel Munition dimulai dengan pembelian pasokan propelan untuk amunisi kaliber kecil.
Pindad dan RDM menandatangani perjanjian pengembangan teknologi produksi amunisi kaliber sedang dan besar.
RDM tak membatasi penjualan amunisi yang dibuat Pindad.
SEJAK 2014, penjajakan kerja sama produksi amunisi senjata kaliber besar antara badan usaha milik negara produsen amunisi serta senjata, PT Pindad, dan perusahaan pembuat amunisi patungan Jerman-Afrika Selatan, Rheinmetall Denel Munition (RDM), dijajaki. Kala itu, Direktur Utama RDM Nobert Schulze berkunjung ke Jakarta untuk meneken perjanjian dengan Direktur Utama Pindad Sudirman Said di Jakarta pada 7 Agustus 2014.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan, kerja sama itu tersendat karena terganjal sejumlah aturan. RDM pun hanya menjadi pemasok propelan untuk produksi amunisi kaliber kecil oleh Pindad. Barulah pada 2023 rencana kerja sama produksi amunisi kaliber besar kembali mencuat, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh kedua perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upaya produsen senjata asal Jerman, Rheinmetall AG, melalui RDM menggaet banyak perusahaan senjata di banyak negara menuai sorotan. Cara ini ditengarai menjadi strategi Rheinmetall untuk menyiasati aturan ekspor senjata yang ketat di Jerman. Rheinmetall merupakan salah satu pemasok amunisi untuk perang di Ukraina.
Kerja sama antara Pindad dan Rheinmetall di Indonesia merupakan salah satu rencana bisnis yang diselidiki Investigate Europe, tim jurnalis investigasi lintas negara di Eropa. Investigate Europe menghimpun sejumlah jurnalis dari beberapa negara, termasuk Tempo dari Indonesia, untuk turut menginvestigasi kesepakatan para produsen senjata itu.
Direktur Utama PT Pindad Sigit Puji Santosa menjelaskan melalui jawaban tertulis yang dikirim pada Senin, 23 Desember 2024. Jawaban ini dikirim setelah artikel kolaborasi terbit pada Ahad, 22 Desember 2024.
Bagaimana awal mula kerja sama antara Pindad dan RDM?
Mulanya RDM hanya memasok kebutuhan propelan untuk amunisi kaliber kecil buatan Pindad. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan amunisi kaliber kecil serta potensi amunisi kaliber sedang dan besar di Indonesia, Pindad dan RDM mencoba menjajaki kerja sama untuk hal tersebut. RDM menjadi mitra strategis bagi PT Pindad untuk memasok propelan dan teknologi produksi untuk amunisi grenade launcher dan amunisi kaliber besar fixed munition.
Bagaimana proses kerja sama itu sekarang? Apa saja amunisi yang dibuat Pindad dalam kerangka kerja sama dengan RDM?
Kerja sama tersebut masih berlangsung sampai saat ini. PT Pindad masih melakukan pengadaan bahan baku propelan untuk amunisi kaliber kecil. Dan untuk mesin amunisi GL40 mm sudah dilakukan instalasi, uji coba, dan commissioning, sehingga siap produksi apabila terdapat kontrak dengan Kementerian Pertahanan.
Kapan kerja sama itu diresmikan?
Kerangka kerja sama dengan RDM tertuang dalam memorandum of understanding pada 2023. Nota kesepahaman itu ditindaklanjuti oleh perjanjian induk pada 2024 mengenai kerja sama di bidang amunisi kaliber sedang, amunisi kaliber besar, dan pengembangan teknologi propelan.
Kami mendapat informasi bahwa kerja sama itu meliputi penjualan teknologi dan mesin produksi amunisi kepada Pindad. Apa respons Anda?
Saat ini PT Pindad menggunakan teknologi dari RDM untuk mesin amunisi grenade launcher dan mesin crimping untuk amunisi kaliber besar yang kami pasang di lini produksi MKBR (amunisi kaliber besar dan roket) di pabrik kami di Turen, Malang. Hal tersebut untuk meningkatkan kemampuan kami seiring dengan pemenuhan kebutuhan dari Kementerian Pertahanan. Kerja sama ini juga sebagai bentuk peningkatan kerja sama yang sebelumnya hanya bersifat transaksional menjadi kemitraan strategis.
Apa saja teknologi dan mesin yang dibeli Pindad dari RDM?
Ada beberapa, antara lain teknologi mesin amunisi 40 mm, baik jenis grenade launcher maupun automatic grenade launcher yang dapat digunakan untuk tipe low velocity dan high velocity. Lalu ada mesin crimping untuk amunisi kaliber besar untuk kebutuhan senjata canon (naval gun, Badak 6x6, dan medium tank). Kedua teknologi tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan dan pasar ekspor.
Amunisi kaliber apa saja yang diproduksi Pindad atas bantuan teknologi RDM?
Berdasarkan pasokan bahan baku: amunisi kaliber kecil. Berdasarkan teknologi: amunisi kaliber sedang dan amunisi kaliber besar.
Apakah Pindad dapat mengekspor amunisi yang dibuat dengan kerja sama RDM? Jika ya, ke negara mana saja amunisi itu dijual?
Tentu saja dapat diekspor karena RDM tidak membatasi wilayah pasar apabila Pindad menggunakan propelan dari RDM. Pindad telah mengekspor berbagai jenis amunisi ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, Asia, dan Timur Tengah.
Apakah Pindad memerlukan izin untuk mengekspor amunisi yang diproduksi dalam kerja sama dengan RDM?
Produk amunisi dan alat pertahanan yang diproduksi Pindad yang diekspor tentunya memerlukan izin ekspor dari Kementerian Pertahanan, serta berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta atase pertahanan negara tujuan. Hal ini untuk memastikan pengguna akhir produk Pindad merupakan pemerintah atau memiliki legalitas di bidang alutsista. Pindad tidak memerlukan izin dari RDM.
Apakah kerja sama ini membuat Pindad bisa menguasai pasar amunisi dan propelan di kawasan Asia-Pasifik?
Sejak terjadinya konflik di beberapa kawasan, seperti konflik Rusia-Ukraina dan konflik Timur Tengah, propelan menjadi barang langka dan harganya meningkat tiga kali lipat. Selain itu, penyedia propelan kebanyakan dari negara NATO sehingga mengutamakan aliansinya lebih dulu. Kerja sama dengan RDM merupakan bagian dari upaya mendapatkan jaminan pasokan propelan, khususnya untuk amunisi kaliber kecil yang saat ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo