Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Realitas peran perempuan sebagai pencari nafkah utama keluarga kerap dilupakan.
Karakteristik sosiodemografis female breadwinners menunjukkan pola kerentanan yang kompleks.
Pengakuan formal terhadap female breadwinners masih lemah.
TANGGAL 21 April, atau Hari Kartini, selalu menghadirkan momen kolektif untuk berbicara tentang perempuan, emansipasi, dan ketimpangan struktural yang diwariskan sejarah. Namun, di tengah peringatan yang kerap bersifat simbolis, perlu ada ruang yang lebih substansial untuk menengok realitas sosial-ekonomi yang senyap tapi penting: peran perempuan sebagai pencari nafkah utama keluarga atau female breadwinners.
Ini bukan sekadar tentang perempuan yang bekerja, melainkan tentang perempuan yang menjadi penopang utama, atau bahkan satu-satunya, dalam menopang ekonomi rumah tangga.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo