Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SETELAH tiga kali gagal dalam tiga tahun terakhir, pekan lalu untuk pertama kali Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui hak angket atas kenaikan harga bahan bakar minyak. Ini sebuah kejutan. Sebab, selama ini ada kesan bahwa Dewan sudah ”dikendalikan” eksekutif. Kesan itu muncul setidaknya dalam dua tahun belakangan, sesudah empat kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak datang ke Senayan untuk menjawab hak interpelasi. Dewan pun tak memberikan ”perlawanan” berarti. Hak angket dari Senayan seakan membalik kesan itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo