Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Sebanyak sekitar 21 ekor anakan buaya muara, berukuran panjang satu hingga dua meter, lepas dari sebuah penangkaran di daerah Sungai Hitam, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Anak buaya lepas saat banjir merendam lokasi penangkaran itu karena hujan lebat yang melanda Palembang pada Selasa 12 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PD Budiman, nama penangkaran itu, berbatasan dengan Desa Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin. Dalam kandangnya termuat seluruhnya 82 ekor anak buaya. "Tim kami bersama pihak terkait masih di lapangan untuk upaya penangkapan kembali," kata Yusmono, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, BKSDA Sumatera Selatan, Kamis 14 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim BKSDA dibantu pawang buaya PD Budiman melakukan pengecekan dan pencarian di lokasi. Tim juga memastikan kabar sebagian anak buaya telah lepas karena ketinggian banjir sempat mencapai 1,5 meter dan sudah melampaui ketinggian bak penampungan anakan buaya.
Yusmono melanjutkan, sambil menunggu banjir surut, tim juga melakukan koordinasi dan pendalaman informasi dengan masyarakat setempat. Proses pengecekan dan pencarian buaya yang lepas kembali dilakukan, pada Rabu. Sampai dengan Kamis siang, baru berhasil ditangkap kembali 6 ekor anakan hidup dan 2 mati.
Proses pencarian akan terus dilakukan sampai seluruh anak-anak buaya tersebut berhasil ditangkap. “Kami minta warga untuk sementara ini beraktivitas menjauh dari badan air," kata Kepala BKSDA Sumatera Seelatan, Ujang Wisnu Barata, yang menegaskan bahwa buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan salah satu jenis satwa dilindungi.
Baca juga:
Penyelamat Buaya Berkalung Ban: Tiga Kali Sebelumnya Selalu Lolos