Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

9 Fakta Unik burung Cendrawasih, Hidup di Tiga Negara hingga Disebut Burung Surga

Burung cendrawasih terdiri dari banyak jenis dan tersebar di 3 negara.

18 November 2023 | 08.00 WIB

Burung Cendrawasih di Hutan Nonggou di Distrik Sausapor Papua Barat (dok. Kemenpar)
Perbesar
Burung Cendrawasih di Hutan Nonggou di Distrik Sausapor Papua Barat (dok. Kemenpar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kaya akan fauna endemik, salah satunya burung cendrawasih dari Indonesia bagian Timur. Keunikan yang dimiliki oleh burung titisan surga Papua ini terdapat pada bulunya yang cantik.

Di dalam alam liar, burung cendrawasih mendiami hutan-hutan pegunungan Papua, Selat Torres, Papua Nugini, dan hingga bagian timur Australia. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 9 Fakta menarik tentang Cendrawasih

1. Terdiri dari banyak spesies

Cendrawasih termasuk dalam kelompok hewan paradisaeidae dan Ordo Passeriformes.  Burung ini terbagi menjadi 14 genus dan 43 jenis species. Keluarga Paradisaeidae punya spesies pada jumlah banyak dan biasanya dikenal dengan sebutan bird of paradise.

2. Burung yang dilindungi

Burung cendrawasih merupakan salah satu hewan dilindungi dan dilestarikan.  Burung langka ini merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di pulau Papua dan mempunyai peran penting dalam adat budaya suku-suku di Papua. Perlindungan burung ini secara resmi diatur dalam UU Nomor 5 tahun 1990 dan PP Nomor 7 tahun 1999.

3. Simbol ritual masyarakat Papua

Bulu burung cenderawasih kerap digunakan sebagai hiasan dalam upacara-upacara, pernikahan dan ritual-ritual keagamaan. Pasalnya, masyarakat Papua percaya bahwa burung cendrawasih membawa keberuntungan dan bisa menjaga kelestarian tanah Papua. Bagi siapapun yang mengganggu keberlangsungan ekosistem burung cendrawasih, maka masyarakat papua memiliki hukum adat bagi pelakunya.

4. Simbol keagungan

Bulu burung cendrawasih merupakan simbol dari keagungan para tokoh adat dan kepala suku. Bulu burung tersebut dijadikan mahkota, jadi tidak sembarang orang bisa memakai bulu itu. Hanya beberapa orang saja yang bisa memakai barang itu seperti para pejabat, gubernur, bupati, dan lain-lain. 

5. Memiliki warna indah

Burung yang menjadi kebanggaan masyarakat Papua ini memiliki warna bulu yang indah. Warna bulu cenderawasih terlihat sangat cerah dengan perpaduan kombinasi antara warna hitam, cokelat kemerahan, orange, kuning, putih, biru, hijau dan ungu. Lantaran keindahan bulunya, orang-orang terkadang menyebut burung cenderawasih sebagai bird of paradise yang memiliki arti burung dari surga. 

6. Tempat khusus untuk melihatnya

World Wildlife Fund (WWF) Program Indonesia Region Papua bersama Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) setempat mengenalkan lima tempat ekowisata burung Cendrawasih. Adapun lima lokasi tersebut, adalah Rhepang Muaif dan Amai di Kabupaten Jayapura serta Berawai, Poom dan Sawendui di Kabupaten Kepulauan Yapen.

7. Terdiri dari banyak jenis 

Ada banyak jenis cendrawasih yang ada di Indonesia dan memiliki keunikan tersendiri. Adapun jenis cendrawasih yakni Astrapia Ekor Pita, Cendrawasih Kerah, Cenderawasih Mati Kawat, Cendrawasih Gagak, Cendrawasih Botak, Cenderawasih Goldi, Cendrawasih Merah, Cendrawasih Panji, Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih raja, dan Cenderawasih Raggiana, dikutip dari starfarm.co.id.

8. Bentuk berbeda-beda

Burung cendrawasih memiliki bentuk tubuh yang sangat berbeda dengan burung lainnya. Burung ini memiliki ekor yang sangat panjang dan runcing, serta sayap yang relatif kecil. Tubuhnya cendrawasih terbilang kecil dan ramping, dengan berat badan 50-430 gram dan panjang 15-110 centimeter.

9. Terdapat di Indonesia hingga Australia

Spesies burung ini ditemukan di pulau Papua, Maluku, Selat Torres, Papua Nugini hingga Australia bagian timur. Burung ini menyukai tempat dengan pohon yang tinggi dan dahan yang cukup lebat serta dikelilingi tanaman merambat. Beberapa jenis pohon yang dijadikan habitat cendrawasih adalah pohon pisang (Ficus benjamina), Myristica sp., Pandaus sp., Instia sp., Palaquium sp. dan Haplolobus sp. Pohon tersebut dijadikan tempat berteduh, tempat duduk, berlindung dan bersarang atau sebagai tempat bertelur.

KHUMAR MAHENDRA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA | TULUS WIJANARKO | PRIMANDA ANDI AKBAR

Pilihan Editor: 7 Jenis Cendrawasih, Burung Surga yang Hidup di Indonesia 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus