Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alat peraga kampanye atau APK yang dikumpulkan personel gabungan setelah menyisir wilayah Jakarta pada masa tenang Pemilu 2024 kini bertumpuk di Gudang Induk Satpol PP DKI Jakarta, Kecamatan cakung, Jakarta Timur. Dari pengamatan Tempo pada Jumat, 16 Februari 2024, lahan yang dipakai untuk menampung sisa APK itu lebih luas dari dua lapangan futsal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan pemerintah masih menunggu perwakilan partai politik yang ingin mengambil kembali APK tersebut. "Untuk sementara waktu kita endapkan dulu di sana, apakah nanti ada partai yang mengambil atau tidak. Jadi kita tunggu informasi sampai tidak ada lagi APK ini diambil," kata Asep saat ditemui Tempo ketika peresmian TPS 3R di Pasar Minggu, Jumat 16 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gudang Satpol PP itu dijejali berbagai limbah alat peraga, mulai dari bendera hingga spanduk kecil berukuran 30 sentimeter persegi. Ada pula tiang-tiang kayu dan bambu bekas APK. Sampah itu berpotensi diolah sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa. Limbah khusus itu pun masih bisa didaur ulang menjadi karya yang bernilai jual. Sisa APK Pemilu 2024 masih harus dicacah atau digiling lebih dulu sebelum diolah kembali.
"Pengolahan ini juga sudah sesuai edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) supaya tidak membuang sampah secara langsung, tapi harus diolah dulu," kata Asep.
Sebagian sampah APK bisa diolah di tempat penampungan sementara (TPS) berbasis reduce-reuse-recycle alias TPS 3R yang belakangan dipromosikan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Fasilitas TPS 3R yang baru dibuka di Kelurahan Pejaten, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sebagai contoh, bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per har, termasuk limbah APK.
Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menargetkan pembangunan TPS 3R di 44 kecamatan. Regulator DKI sudah membangun tujuh unit pada 2023 dan akan menambah lagi empat unit pada tahun ini, sudah termasuk yang ada di Pejaten tersebut.
"Sampah yang dikumpulkan di Kecamatan Pasar Minggu bakal diolah di sini, sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir," kata Heru.
ALIF ILHAM FAJRIADI