Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir merupakan bencana alam yang sering kali mengancam banyak wilayah di Indonesia, terutama selama musim hujan. Namun, ada juga jenis banjir yang mungkin tidak begitu dikenal secara umum, tetapi tetap menjadi ancaman serius bagi beberapa daerah, yaitu banjir rob.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan kepada beberapa daerah di Indonesia untuk mewaspadai potensi banjir rob.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BMKG telah mengidentifikasi kemungkinan adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan perigee, yakni jarak terdekat dari bulan ke bumi pada 10 Maret 2024. Menurut BMKG, kondisi seperti ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum, sehingga dapat menyebabkan banjir rob.
Eko Prasetyo, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, menyatakan bahwa berdasarkan pemantauan data ketinggian air dan prediksi pasang surut, kemungkinan terjadinya banjir pesisir atau banjir rob meningkat di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
“Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah,” ujar Eko melalui keterangan tertulis.
Apa itu Banjir Rob?
Banjir pesisir atau sering disebut banjir rob terjadi ketika kenaikan permukaan air laut dikombinasikan dengan faktor lokal yang mendorong permukaan air melebihi batas air pasang normal. Mengutip dari laman Oceanservice.noaa.gov, perubahan angin, pergeseran arus laut, dan kekuatan pasang surut yang kuat yang terjadi saat bulan purnama atau bulan baru, semuanya dapat menyebabkan banjir rob.
Banjir rob terbagi dalam tiga tingkat keparahan yakni ringan, sedang, dan besar. Klasifikasi tersebut mengukur seberapa banyak permukaan air yang melebihi rata-rata air pasang
Banjir air pasang terbagi dalam tiga tingkat keparahan: ringan, sedang, dan besar. Klasifikasi ini mengukur seberapa banyak permukaan air melebihi rata-rata air pasang di lokasi tersebut.
- Banjir rob kecil terjadi ketika permukaan air mencapai 0,55 meter di atas rata-rata air pasang. Banjir kecil ini sebagian besar mengganggu dan menutupi jalan.
- Banjir rob sedang adalah ketika permukaan air mencapai 0,85 meter di atas rata-rata air pasang. Banjir ini dapat menyebabkan lebih banyak gangguan dan dapat merusak rumah serta tempat usaha.
- Banjir besar merupakan banjir dengan kedalaman 1,20 meter di atas rata-rata air pasang. Banjir sebesar ini cukup merusak serta dapat menyebabkan evakuasi. Seringkali memerlukan perbaikan infrastruktur seperti properti.
Daerah Rawan Banjir Rob menurut BMKG
Menurut peringatan dari BMKG, ada beberapa daerah di Indonesia yang dianggap rawan terkena banjir rob. Beberapa daerah yang rentan meliputi:
1. Pesisir Sumatera Utara
Pesisir Belawan pada 9 - 15 Maret 2024
2. Pesisir Kepulauan Riau
Pesisir Batam dan pesisir Bintan pada 10 - 13 Maret 2024
Pesisir Karimun 9 - 13 Maret 2024
3. Pesisir Banten
Pesisir Barat Banten 10 -16 Maret 2024
Pesisir selatan Banten 11- 16 Maret 2024
4. Pesisir Jawa Tengah
Pesisir Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang, dan Kabupaten Demak pada 7 - 8 Maret 2024
5. Pesisir Jawa Timur
Surabaya Pelabuhan pada 8 - 9 Maret 2024
Pesisir Surabaya barat pada 6 - 13 Maret 2024
6. Pesisir Kalimantan Barat
Pesisir Kalimantan Barat pada 7 - 8 Maret 2024
7. Pesisir Sulawesi Utara
Pesisir utara Kepulauan Sangihe, pesisir timur Kepulauan Sangihe, pesisir utara Kepulauan Talaud, dan pesisir timur Kepulauan Talaud pada 7 - 11 Maret 2024
8. Pesisir Maluku Utara
Pesisir Loloda, pesisir Morotai, dan pesisir Maba pada 10 -13 Maret 2024
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I IRSYAN HASYIM