Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Presiden Joko Widodo menyebut tiga langkah penanganan banjir yang saat ini merendam wilayah luas di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Banjir Demak terkini, yang hingga melumpuhkan jalur pantai utara, terjadi sejak Ahad, 17 Maret 2024--ketika dampak dari banjir besar Februari belum sepenuhnya pulih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi mengungkap kalau pengerjaan perbaikan tanggul Sungai Wulan yang jebol di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, saat ini telah rampung. “Tadi malam, pada pukul 1, tanggul yang jebol 16 meter sudah tertutup setelah dikerjakan empat hari berturut-turut siang dan malam,” ujar dia di Demak, Jumat 22 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, Jokowi juga menyebut langkah modifikasi cuaca, yaitu menyemai awan hujan saat mereka masih berada di atas laut. Langkah ini diklaim akan mengurangi curah hujan di Kabupaten Demak dan sekitarnya.
Selanjutnya, meski banjir sudah mulai surat di sejumlah titik, pemerintah mengoperasikan pompa air. “Ini sudah turun dari dua meter semuanya. Tapi, apapun itu masih mengganggu aktivitas warga, dan akan dilakukan pemompaan,” kata Jokowi menambahkan.
Menurut Jokowi, hujan di wilayah Jawa Tengah ketika mulai terjadi banjir tergolong ekstrem. Dia mengutip data dari BMKG yang menyebut curah hujan pada 14 Maret lalu di Semarang, Jawa Tengah, yang sampai 238 mm. BMKG menetapkan kategori hujan ekstrem lebih dari 150 mm per hari.
“Memang hujan yang terjadi sangat ekstrem sekali," kata Jokowi di Demak pada Jumat, 22 Maret 2024.
Dampak dari curah hujan yang sangat tinggi itu, kata Jokowi, termasuk melonjaknya debit air di Sungai Wulan di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus. Aliran sungai ini menjadi hilir dari Sungai Serang yang berhulu di lereng timur laut Gunung Merbabu di wilayah Kabupaten Semarang.
Foto udara permukiman warga terendam banjir di samping Sungai Wulan yang tanggulnya jebol di permukiman yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Begitu besarnya tambahan debit air sehingga tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar jebol kembali pada 17 Maret lalu. Sebagian debit sungai itu pun berbelok ke areal sawah dan permukiman.
Namun, Jokowi juga menambahkan bahwa banjir di Demak juga dikarenakan rusaknya kawasan hulu. Dia menyebut banyak tanaman yang ditebang di kawasan hulu menimbulkan sedimentasi dan pendangkalan di sungai dan waduk.
Kondisi tersebut, kata Jokowi, menyebabkan timbulnya bencana di wilayah sekitar aliran sungai. “Problemnya semua di situ. Kalau tidak terjadi banjir, ya banjir bandang,” ujarnya.