Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mencari makan tak semudah dulu bagi beruang kutub yang hidup di Arktik. Tutupan permukaan es yang menciut karena perubahan iklim telah memaksa beruang kutub masuk ke daratan pulau, jauh dari habitat anjing laut yang menjadi mangsa utama mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, ketika ada bangkai paus sperma terdampar ke pantai di Svalbard, sebuah kepulauan di Norwegia, itu adalah berkah luar biasa bagi para beruang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keberuntungan di Svalbard datang bak manna dari surga," kata pembuat film satwa liar Jeff Wilson, yang berada di kepulauan itu untuk mengarahkan film Disneynature Beruang Kutub. Termasuk dalam filmnya adalah rekaman beruang berpesta di atas bangkai paus.
Ketika ada makanan begitu besar, kompetisi di antara beruang-beruang itupun berkurang. "Itu adalah ketika Anda mendapatkan interaksi yang benar-benar menarik," kata Wilson. "Sekelompok beruang yang hanya bersenang-senang bersama kawanannya."
Wilson memperkirakan bangkai mamalia laut raksasa itu telah menyuplai makanan untuk tahun kedua, yang muncul kembali ke permukaan dari dalam es setelah musim dingin berlalu. "Ada sekitar tiga miliar kalori dalam satu individu paus sperma tersebut," katanya.
Beruang kutub menyantap bangkai paus sperma di Svalbard, Norwegia. Disneynature/Jeff Wilson
Makanan gratis ini menjadi pertolongan untuk beruang-beruang kutub Arktik. Pasalnya, sebuah makalah ilmiah pada 2020 lalu menyatakan populasi beruang kutub Arktik mungkin sudah berstatus terancam pada 2100 nanti. "Masa depan mereka sangat jelas. Solusinya bergantung kepada umat manusia mengubah gaya hidup dan konsumsi energinya jika beruang kutub memang punya peluang untuk selamat."
NEW SCIENTIST