Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disingkat BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem bagi pemudik yang melakukan perjalanan pada puncak arus mudik pada 28-29 Maret.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada periode 10-14 Maret 2025 lalu, hasil pemantauan BMKG mencatat hujan lebat hingga ekstrem di beberapa wilayah. Curah hujan tertinggi tercatat di Padang Pariaman, Sumatra Barat dengan intensitas hujan 210,0 mm pada 12 Maret 2025, diikuti oleh Kepahiang, Bengkulu dengan curah hujan 153,0 mm. Selain itu, wilayah Jawa Barat mengalami curah hujan di atas 100 mm selama beberapa hari berturut-turut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menindaklanjuti kondisi tersebut, BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi di wilayah Jawa Tengah saat puncak arus mudik Lebaran 2025. "Waspadai ekskalasi cuaca ekstrim yang diprakirakan terjadi pada periode antara 26 sampai 30 Maret 2025," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, dilansir dari Antara.
Dia menjelaskan bahwa terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang diperkirakan terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Tengah, 23-27 Maret 2025. Hujan ini umumnya akan berlangsung pada siang menjelang sore hingga awal malam hari.
"Durasinya lebih singkat dibanding sebelumnya, hanya sekitar dua hingga tiga jam," katanya.
Wilayah Jawa Tengah bagian tengah, terutama di sekitar pegunungan, berpotensi mengalami curah hujan tinggi pada periode dasarian III Maret hingga dasarian I April 2025. Selain itu, sebagian wilayah Pantai Utara (Pantura) diprediksi akan terdampak banjir rob pada 29 Maret 2025.
BMKG juga mencatat curah hujan ekstrem juga melanda beberapa wilayah, Di Kota Manado dan Minahasa, stasiun Klimatologi Minahasa Utara mencatat curah hujan mencapai 231 mm per hari. Sementara itu, pada 19 Maret 2025, Kota Batam, Kepulauan Riau, mengalami hujan ekstrem dengan intensitas mencapai 256 mm per hari.
Untuk membantu pemudik dalam memperoleh informasi cuaca secara real-time, BMKG telah menyediakan kanal digital bernama Digital Weather for Traffic (DWT) yang dapat diakses melalui aplikasi infoBMKG atau langsung melalui situs www.signature.bmkg.go.id/dwt yang bisa diakses pemudik dari ponsel pintar.
Layanan DWT ini menyediakan berbagai fitur untuk mendukung keselamatan perjalanan, mencakup peringatan dini hujan, prakiraan cuaca di jalur darat, rute perjalanan, titik kecamatan, serta jalur kereta api lintas Jawa. Selain itu, sistem ini juga memberikan informasi cuaca terkait hujan, penerbangan, dan maritim guna membantu perencanaan perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
BMKG menjamin penyediaan informasi cuaca yang akurat dan lengkap hingga tingkat kecamatan untuk prakiraan cuaca jalur darat, penerbangan, serta kondisi maritim untuk penyeberangan laut di seluruh Indonesia secara real-time.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, menjelaskan bahwa fitur rute perjalanan dirancang untuk memudahkan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dalam memantau kondisi cuaca di jalur mudik.
"Ketika fitur jalur hujan dipilih, pemudik dapat melihat jalur mana yang sedang mengalami hujan secara real-time berdasarkan data radar. Hal ini memungkinkan perencanaan perjalanan yang lebih aman dan efisien," ujar Andri dikutip dari Antara.
Pilihan editor: Arus Mudik Lebaran 2025: Update Kemacetan di Berbagai Daerah