Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Udara Anak Bangsa atau Bicara Udara mendorong pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan polusi udara sebagai masalah prioritas nasional yang perlu diatasi. "Penanganan polusi udara menjadi krusial untuk mewujudkan Indonesia Emas karena berdampak terhadap kesehatan anak dan generasi mendatang," kata Co-Founder Bicara Udara Ratna Kartadjoemena dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 6 September 2024, yang dikutip Antara.
Bicara Udara merupakan salah satu knowledge partner Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta. Soal polusi ini juga menjadi salah satu isu utama yang diangkat karena tidak adanya integrasi data dan inventarisasi sumber emisi yang dapat menjadi dasar dalam kebijakan pengendalian polusi udara. "Kami juga mendorong pengambilan kebijakan berdasarkan data dan bukti ilmiah," kata Ratna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerugian yang ditimbulkan oleh polusi udara ini sangat besar. Data dari BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa antara 2018 hingga 2022, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara telah menghabiskan biaya sebesar Rp18 triliun. Hal itu menjadi bukti nyata bahwa polusi udara tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga menambah beban ekonomi yang signifikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratna menambahkan, Bicara Udara mengajukan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintahan baru. "Di antaranya adalah peningkatan anggaran untuk perbaikan kualitas udara, penambahan alat sensor pemantau kualitas udara serta peningkatan koordinasi lintas batas untuk mengatasi polusi udara yang bersifat transboundary atau lintas wilayah," ucapnya.