Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 11-14 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Estri Diniyanti mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian tengah dan Laut Sulawesi bagian timur," kata Estri melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 Maret 2025.
Kondisi tersebut, kata Estri, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Sulawesi bagian timur, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Laut Arafuru bagian barat, Selat Malaka bagian utara, dan Laut Natuna Utara.
Gelombang serupa berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian tengah, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua, dan Laut Arafuru bagian tengah.
Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, dan Samudra Hindia selatan Bali.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata dia.
Untuk itu, kata Estri, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan agar menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
BMKG juga meminta kapal tongkang agar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Untuk kapal ferry, BMKG memperingatkan untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan kapal besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, BMKG mengingatkan untuk mewaspadai kecepatan angin mencapai 27 knot dan tinggi gelombang mencapai 4,0 meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucapnya.
Pilihan Editor: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut Hingga Idul Fitri