Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

24 April 2024 | 10.29 WIB

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Perbesar
Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir yang melanda tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, telah surut pada Selasa malam, 23 April 2024. Sebelumnya banjir merendam lima daerah sejak 16 April lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga wilayah kecamatan yang terbebas dari banjir, yaitu Kecamatan Karang Jaya, Rupit dan Karang Dapo. "Namun demikian, fasilitas listrik masih terganggu di wilayah yang terdampak banjir, sedangkan akses jaringan komunikasi masih terganggu di Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Rabu, 24 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hingga Rabu BNPB masih menunggu pemutakhiran situasi di satu wilayah kecamatan lain yang juga terdampak banjir, yaitu Kecamatan Ulu Rawas dan Rawas Ulu. Data terakhir pada Selasa malam, jumlah keluarga yang mengungsi mencapai 12.953 kepala keluarga atau 51.812 jiwa. "Dengan surutnya genangan, kondisi tersebut mendorong warga kembali ke rumah dan dapat membersihkan material sampah yang terbawa banjir," ujarnya.

Menurut Muhari, banjir yang terjadi setelah adanya hujan lebat ini mengakibatkan empat warga meninggal dunia. Tiga di antaranya merupakan warga Kecamatan Karang Jaya, sedang satu lainnya dari Kecamatan Ulu Rawas. "Semua korban jiwa telah dievakuasi petugas," ujarnya."

Selain dampak korban jiwa, kata Muhari, banjir juga mengakibatkan adanya kerugian di sektor perumahan dan fasilitas umum. Tercatat sebanyak 12.571 rumah warga terdampak banjir di lima kecamatan. "Dari total jumlah tersebut, rumah warga rusak berat sejumlah 454 unit, rusak sedang 110 dan rusak ringan 106," ujarnya 

"Kerusakan pada fasilitas umum tercatat jembatan rusak berat 10 unit, sarana tempat ibadah 38 unit, fasilitas pendidikan 34 unit dan kesehatan 20 unit," kata Muhari.

Menyikapi situasi darurat di wilayah, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara telah mengaktifkan pos komando penanganan banjir. Pemkab mengaktifkan posko setelah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor melalui Surat Keputusan Bupati nomor 220/KPTS/BPBD/MRU/2024. 

Sejak bencana terjadi, petugas gabungan telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi, pelayanan warga terdampak hingga pengaktifkan dapur umum. 

Banjir Musi Rawas Utara sempat merendam sejumlah wilayah dengan tinggi muka air 150-250 sentimeter. Peristiwa ini tak terhindari setelah hujan intensitas sedang hingga lebat mengguyur kawasan tersebut yang mengakibatkan debit air sungai Rupit dan Sungai Rawas meluap ke pemukiman warga.

 

 

 

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus