Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejumlah daerah di Indonesia masih dilanda bencana sampai sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri 2025. Merujuk data yang direkap hingga Selasa, 25 Maret kemarin, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan masih ada risiko banjir di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Banjir setinggi 50 sentimeter (Cm) terjadi pasca hujan deras dan meluapnya debit air sungai,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banjir menggenangi 20 rumah warga di Desa Lintidu, Kecamatan Paleleh sejak Senin sore, 24 Maret 2025. Ada juga satu jembatan Trans Sulawesi yang rusak. Menurut Muhari, genangan air itu berkurang dalam waktu kurang dari enam jam banjir.
Pada hari yang sama, bahala serupa juga ada di Kabupaten Morowali Utara, masih di provindi yang sama. Sungai Laa tidak sanggup menampung dampak hujan deras, sehingga air melimpas ke permukiman masyarakat.
Banjir ini melebar ke Desa Bunta di Kecamatan Petasia Timur, kemudian Desa Sampalowo dan Desa Moleono di Kecamatan Petasia Barat. Menurut Muhari, ada 210 keluarga di tiga desa yang terdampak bencana tersebut. Namun, ada beberapa keluarga yang sudah lebih dulu mengungsi ke tempat lebih aman yaitu Balai Desa Bunta.
"BPBD Kabupaten Morowali Utara masih berada di lokasi,” kata dia. “Kondisi terkini ketinggian air mencapai 100 Cm," ucapnya.
Merujuk data BNPB, banjir juga sempat melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pada Jumat, 21 Maret 2025. Sebelum surut, genangan air meluas ke Kecamatan Tumpaan, Amurang Barat, Tatapaan, dan Tenga. Sedikitnya 153 kepala keluarga dan 153 unit rumah terdampak.
Insiden banjir lainnya juga tercatat dari Beralih ke Kabupaten Lembata di Nusa Tenggara Timur, sejak Sabtu, 22 Maret 2025. Banjir ini menggenangi 12 unit rumah dan merendam 38 hektare lahan produktif. Lokasi terdampak, menurut Muhari, antara lain Desa Tapolangu di Kecamatan Lebatukan dan Desa Nilanapo di Kecamatan Omesuri.
"Masyarakat membersihkan material lumpur dan pasir akibat yang terbawa saat banjir terjadi," kata Muhari.
Dia memastikan BNPB selalu mengimbau seluruh pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat untuk rutin membersihkan drainase dan sungai agar aliran air dapat mengalir dengan baik. Masyarakat yang akan bepergian selama musim libur lebaran juga diimbau selalu memantau prakiraan cuaca dan mangantisipasi risiko di jalur rawan bencana.