Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
RASI bintang Salib Selatan itu da-tang tanpa isyarat. Ketika malam mulai merayap di pebukit-an Lem-bang, Bandung. Dalam balut-an- cuaca dingin, seorang lelaki menunggu dengan seribu rasa pena-sar-an. Pria itu, Amrizal, berdiri di balik teleskop besar berwarna putih di gedung Observatorium Bosscha. Berkali-kali dia menatap langit yang cerah melalui teleskopnya, tapi rasi bintang yang diburunya- tetap tak tertangkap mesin pemindai teleskopnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo