Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dimulai pada Selasa, 12 November 2024, pukul 19.18 WITA, dan berlanjut hingga Rabu pagi menghasilkan suara gemuruh yang dapat terdengar hingga Kota Maumere serta dua aliran lava pijar yang masing-masing mencapai jarak 3,8 kilometer dan 3,9 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terlihat erupsi disertai aliran lava pijar ke arah timur laut sejauh kurang lebih 3,8 kilometer dan arah barat sejauh 3,9 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Aliran lava juga terpantau ke arah barat-baratlaut mengarah ke Desa Padang Pasir, Klatanlo, dan Desa Boru,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulisnya, Rabu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Letusan terdengar hingga Maumere
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengungkapkan bahwa gemuruh dari letusan gunung kembali terdengar pada pukul 22.50 WITA, dengan jangkauan yang sudah mencapai Maumere.
Wafid menyebutkan bahwa erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada kemarin malam masih berlangsung hingga pukul 23.35 WITA. Badan Geologi melaporkan bahwa tinggi kolom erupsi tidak dapat diamati, namun tim dapat memantau aliran lava pijar dari titik letusan. Berdasarkan data dari drone Badan Geologi, suhu aliran lava tersebut tercatat mencapai 600 derajat Celsius.
Badan Geologi menetapkan radius daerah bahaya sejauh 7 kilometer dari puncak gunung, sementara radius area yang berisiko terdampak di sektor barat daya dan barat laut, yang sebelumnya ditetapkan sejauh 8 kilometer, kini diperluas menjadi 9 kilometer.
Debu vulkanik mencapai Pulau Lombok
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa debu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki telah menyebar hingga Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Debu vulkanik dari letusan gunung bergerak ke arah barat hingga barat daya," kata Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG Nusa Tenggara Barat Bastian Andriano di Mataram, Rabu, dikutip dari Antara.
Bastian menjelaskan bahwa abu vulkanik dari letusan pada Selasa, 12 November, terdeteksi pada ketinggian 30.000 kaki atau sekitar 9.144 meter di atas permukaan laut. Abu tersebut bergerak ke arah barat dengan kecepatan 18 knot dan meningkat intensitasnya.
30 penerbangan ke Lombok dibatalkan
Akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, 30 penerbangan dari dan ke Lombok dibatalkan, yang mempengaruhi sekitar 4.500 penumpang di Bandara Internasional Lombok.
Menurut Stake Holder Relation Manager Arif Haryanto, jadwal pembatalan dilakukan pagi ini, Rabu 13 November pukul 08.00 waktu Indonesia Tengah. ‘’Pembatalan penerbangan itu kemungkinan bisa berubah nantinya, menyesuaikan perkembangan yang terjadi,’’ katanya.
Arif Haryanto menyebutkan bahwa rata-rata terdapat 6.000 penumpang yang berangkat dan datang setiap harinya dari Lombok International Airport. Hingga pukul 11.00 WITA hari ini, tercatat 26 penerbangan batal dan 14 penerbangan tertunda.
22 penerbangan internasional dibatalkan
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyatakan bahwa 22 penerbangan internasional dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur.
Pembatalan penerbangan ini dilakukan sejak Selasa, 12 November 2024, setelah letusan gunung terjadi lagi, sementara sebelumnya hanya penerbangan domestik yang terpengaruh.
“Untuk Selasa terdapat 12 penerbangan domestik, yaitu tujuh keberangkatan dan lima kedatangan yang terdampak, sementara terdapat 22 penerbangan internasional, yakni 12 keberangkatan dan 10 kedatangan yang terdampak,” kata Syaugi, di Denpasar, Bali, Rabu, 13 November 2024.
Syaugi menambahkan bahwa maskapai memberikan opsi kepada penumpang untuk pengembalian dana, penjadwalan ulang, atau pengaturan rute ulang terkait peristiwa alam ini.
SUKMA KANTHI NURANI | ANTARA