Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada hari ini, Minggu 30 Maret 2025, sampai Selasa 1 April 2025. Periode ini bertepatan dengan hari terakhir Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Estri Diniyati mengatakan Siklon Tropis Courtney di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten dan bibit siklon 93S di Samudra Hindia selatan NTT memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang 30 Maret - 1 April. Menurut dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian tengah hingga selatan, dan Samudra Pasifik di utara Papua," kata dia melalui keterangan tertulis, Ahad, 30 Maret 2025.
Peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter dituturkannya berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian tengah serta Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, Laut Sulawesi bagian barat, dan Laut Maluku.
Gelombang serupa berpotensi terjadi di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera, mulai dari Aceh, Kepulauan Nias, Kepulauan Mentawai, Bengkulu, sampai Lampung. Begitu juga di Samudra Pasifik utara seluruh bagian Papua dan Maluku, serta Laut Banda dan Laut Arafuru bagian barat.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi, kisaran 2,5 - 4,0 meter, berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTT, dan Samudra Hindia selatan NTB. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ucap Estri.
Untuk itu, kata Estri, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, tak hanya bagi nelayan tapi juga mereka yang beraktivitas dengan moda transportasi, seperti kapal feri. Kewaspadaan akan peluang gelombang tinggi juga ditujukan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir.