Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bondowoso - Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan Gunung Raung berpotensi melontarkan material vulkanik dari kawah saat erupsi saat ini. Karena itu PVMBG merekomendasi bahaya sekitar 2 kilometer dari pusat kawah, atau sekitar 500 meter dari bibir kawah.
Baca:
Letusan Abu 400 Meter, Status Gunung Raung Berubah Waspada
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Material pijar berada dalam kawah. Tidak kelihatan langsung dari pos pantau Gunung Raung," kata Kasbani, Rabu, 27 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunung api setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut ini terletak di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Jawa Timur. Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Raung, secara kegempaan teramati dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 60-61 detik.
Selain itu terjadi 74 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 1-9 mm, dan lama gempa 46-438 detik. Aktivitas kegempaan itu berdasarkan hasil pantauan dalam enam jam terakhir mulai pukul 06.00-12.00 WIB, Rabu.
Kasbani mengatakan kawah Raung memang memiliki kawah yang luas dan dalam sehingga ia tidak menampik ihwal potensi lava yang mustahil meluber keluar. Namun ada potensi lontaran material hingga keluar dari kawah.
"Betul, karena kawahnya luas dan dalam. Tetapi material lontaran bisa keluar dari kawah," ujarnya. Karena itulah, PVMBG mengeluarkan rekomendasi bahwa masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi kawah puncak.
Kasbani mengatakan tingkat aktivitas Gunung Raung hingga saat ini tetap di level II (waspada) sejak ditingkatkan dari level I (normal) beberapa hari lalu.
DAVID PRIYASIDHARTA