Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Riau sedang menyelidiki sebab kematian seekor gajah betina berusia sekitar 25 tahun. Gajah itu ditemukan telah mati di area hutan produksi konservasi yang berlokasi di Dusun Kayu Api, Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Tualang Muandau, Kabupaten Bengkalis pada Jumat pagi, 10 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dunia konservasi kembali berduka," begitu bunyi keterangan di akun instagram BBKSDA Riau saat mengabarkan temuan tersebut, Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penemuan dilakukan anggota Tim Kelompok Masyarakat Peduli Gajah (KMPG) Desa Koto Pait Beringin bersama Rimba Satwa Foundation (RSF) - HIPAM yang segera melaporkannya ke BBKSDA. Gajah betina yang diperkirakan sedang dalam periode menyusui itu diduga mati karena setrum listrik kabel PLN.
Kabel itu tersambung ke barak pekerja kebun sawit milik Sitorus. Barak ditemukan dalam kondisi sudah roboh, diduga dirusak kawanan gajah yang saat bersamaan terpantau berada di sekitar bangkai gajah yang ditemukan tersebut. Lokasi bangkai gajah tepatnya berada di kebun sawit masyarakat yang berbatasan langsung dengan konsesi PT. Arara Abadi.
Untuk memastikan penyebab kematiannya, Balai Besar KSDA Riau telah menurunkan tim medisnya dipimpin Danang, seorang dokter hewan, yang akan melakukan nekropsi. Begitupun PLN telah turun ke lapangan untuk memutus arus listrik yang ada.
Sebelum ini, pada pertengahan November lalu, seekor anak gajah ditemukan belalainya terluka di kawasan hutan di Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, Aceh. Gajah berusia sekitar satu tahun itu didapati masyarakat sudah terpisah dari kawanannya dan tubuhnya kurus dengan sisa jerat masih ada pada belalainya yang membusuk hampir putus itu.
Sempat dievakuasi oleh tim dari BKSDA Aceh, anak gajah itu hanya bertahan dua hari sebelum akhirnya benar-benar tak tertolong karena infeksi yang menyebar dari lukanya.