Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi 14-17 Maret 2025

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 14 - 17 Maret 2025.

14 Maret 2025 | 11.14 WIB

Nelayan di perairan Selat Sunda saat gelombang tinggi menerjang di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten, 14 Desember 2024. ANTARA/Angga Budhiyanto
material-symbols:fullscreenPerbesar
Nelayan di perairan Selat Sunda saat gelombang tinggi menerjang di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten, 14 Desember 2024. ANTARA/Angga Budhiyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 14 - 17 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prakirawan BMKG, Dian Millaty mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Bali," kata Dian melalui keterangan tertulis, Jumat, 14 Maret 2025.

Kondisi angin tersebut, kata Dian, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan NTB, Laut Jawa bagian tengah, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Sumbawa.

Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah, Laut Maluku, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Sulawesi bagian barat, dan Laut Sulawesi bagian timur.

Sedangkan gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, dan Samudra Pasifik utara Papua. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Dian.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan perahu nelayan agar menghindar saat kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter, kapal tongkang saat kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.

Untuk kapal ferry, Dian meminta untuk mewaspadai saat kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Pada kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, perlu menghindar saat kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus