Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Gunung Ile Lewotolok Siaga Erupsi, Kebakaran Hutan Tak Terbendung

Lava pijar membakar hutan di lereng Gunung Ile Lewotolok. Semakin luas di area yang dilarang didekati.

29 Juli 2021 | 23.13 WIB

Puncak Gunung Ile Lewotolok yang terbakar dan apinya semakin meluas, Kamis 29 Juli 2021. Kebakaran hutan dipicu lontaran lava pijar erupsi gunung itu.  ANTARA/ho.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Puncak Gunung Ile Lewotolok yang terbakar dan apinya semakin meluas, Kamis 29 Juli 2021. Kebakaran hutan dipicu lontaran lava pijar erupsi gunung itu. ANTARA/ho.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi gunung api mengundang bencana baru. Seperti yang dilaporkan terjadi di Gunung Merapi, lontaran lava pijar dari erupsi Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, juga telah menyebabkan kebakaran hutan di lereng gunung. Cuaca kemarau yang membuat vegetasi mengering disebut memberi jalan kebakaran itu terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip keterangan tertulis juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, kebakaran hutan di Gunung Ile Lewotolok berlokasi di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Terpantau sejak Rabu, 28 Juli 2021, api belum dapat dikendalikan dan malah bertambah luas pada Kamis malam ini, 29 Juli 2021. Dikhawatirkan, api akan mendekati rumah-rumah adat, lahan dan pemukiman warga setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun upaya pemadaman oleh petugas dan masyarakat setempat hanya mengandalkan peralatan manual. Selain keterbatasan peralatan, kendala yang dihadapi adalah bahwa titik-titik api tersebut masih berada dalam kawasan rawan bencana, radius tiga kilometer dari puncak gunung. Pemerintah Kabupaten Lembata disebutkan telah meminta dukungan dari BPBD Provinsi NTT untuk melakukan pemadaman dari udara menggunakan helikopter.

“Pemerintah kabupaten mengharapkan dengan water-bombing, pemadaman dapat dilakukan dengan efektif tanpa risiko korban jiwa mengingat lokasi berada pada radius berbahaya erupsi gunung api,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya.

Tak perlu menunggu lama. Kepala BNPB, menurut Abdul, telah memerintahkan pengerahan helikopter water-bombing untuk membantu pemadaman dan mencegah potensi kejadian serupa mengingat kondisi Gunung Ile Lewotolok masih aktif.

Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Rabu 28 Juli 2021, pukul 00.00 – 06.00 Wita, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi yang disertai dentuman kuat dan lontaran lava pijar. Material vulkanik terlontar hingga 800 meter arah selatan-barat daya.

Sementara itu, kondisi aktivitas vulkanik pada tingkat III atau ‘Siaga’ perlu dicermati para petugas dan warga yang melakukan pemadaman api. Terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok, PVMBG merekomendasikan antara lain, masyarakat sekitar maupun pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus