Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekam kejadian gempa tremor menerus pada Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu karena adanya leleran lava," kata pengamat Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian ketika dihubungi dari Kupang, Senin, 20 Mei 2024 seperti dilansir Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tremor menerus terjadi karena kegiatan vulkanik berupa gerakan magma atau leleran lava. Rekaman tremor menerus ini terjadi sejak adanya aliran lava ke arah baru, yakni sektor barat.
Gempa tremor menerus itu terjadi sejak 14 Mei 2024. Stanislaus mengatakan aliran lava baru ke sektoral barat itu kini telah mencapai jarak 1,2 km.
Berdasarkan evaluasi Badan Geologi dari hasil pengamatan periode 8-15 Mei 2024, aktivitas erupsi gunung terbilang tinggi. Tingkat aktivitas gunung itu juga masih dipertahankan pada level III atau Siaga dengan beberapa rekomendasi.
Badan Geologi meminta masyarakat, pengunjung dan wisatawan tidak memasuki atau melakukan aktivitas sejauh tiga kilometer masing-masing dalam wilayah sektoral selatan, tenggara, dan barat.
Masyarakat diingatkan soal indikasi masih adanya peningkatan tekanan atau stres pada tubuh gunung itu yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam. Badan Geologi minta masyarakat tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius wilayah yang telah ditentukan. "Waspadai potensi ancaman bahaya guguran lava dan awan panas," kata Stanislaus.