Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023. Hingga 4 Desember tercatat sebanyak 14 dari 16 kecamatan di daerah tersebut terdampak hujan abu dan batu usai Gunung Marapi erupsi. Saat erupsi terjadi terdapat 47 pendaki dan dari jumlah tersebut sebanyak 19 orang telah turun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunung Marapi di Sumatera Barat ini masih ada yang menyamakan dengan Gunung Merapi yang ada di Yogjakarta. Padahal keduanya merupakan gunung yang berbeda, berikut perbedaan Gunung Merapi dan Gunung Marapi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunung Merapi
Dikutip dari publikasi Lintasan Sejarah Erupsi gunung Merapi oleh litbang.pertanian.go.id, Gunung Merapi terletak 25 kilometer di Utara Kota Yogyakarta. Gunung Merapi terletak pada 7° 32,5′ Lintang Selatan 110° 26,5′ Bujur Timur dengan ketinggian puncak 2.980 meter diatas permukaan laut.
Di sekitar gunung ini terdapat 40 ribu jiwa yang bermukim, menjadikannya gunung yang paling aktif namun juga padat pemukiman dan aktivitas penduduk. Gunung ini menjadi salah satu gunung teraktif di dunia dengan periode letusan antara 3-6 tahun atau 9-12 tahun untuk letusan dalam skala besar. Tiap letusannya dapat mengeluarkan jutaan meterkubik material panas seperti lahar dan lava yang terdiri dari batu, kerikil, pasir, dan abu.
Gunung Merapi menjadi satu-satunya gunung yang memiliki karakter letusan yang khas di dunia. Ilmuan menamakannya letusan tipe Merapi. Letusan merapi biasanya memiliki ciri-ciri munculnya kubah lava, diikuti awan panas, dan guguran lava.
Gunung Marapi
Dikutip dari laman Sumbarprov.co.id gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Gunung Marapi merupakan gunung api paling aktif di Sumatera Barat dan memiliki ketinggian 2.891 Mdpl. Tercatat dalam sejarah, Gunung Marapi telah sering kali meletus baik secara eksplosif maupun efusif. Kegiatannya bersumber pada beberapa kawah dan lapangan solfatara di sekitar puncaknya.
Meskipun menjadi gunung paling aktif di Sumatera Barat, masih banyak pendaki yang berminat mendaki hingga puncaknya. Sebagian besar erupsi yang terjadi berskala kecil hingga sedang.
Sebelumnya erupsi Gunung Marapi telah berulang kali yakni antara lain pada pada 12 Maret 2000, ledakan dari erupsi Gunung Marapi sempat terdengar sampai jarak 25 kilometer. Kemudian erupsi lebih kuat lagi terjadi pada 23 April 2001. Saat itu kolom abu vulkanik tampak menjulang hingga 6 kilometer.
YOLANDA AGNE | KUKUH S. WIBOWO | MUHAMMAD SYAIFULLOH
Pilihan Editor: Update Korban Erupsi Gunung Marapi 18 Meninggal Dunia