Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Alat tak mampu jangkau kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Parahu. Api padam oleh hujan. Jalur pendakian masih ditutup sementara.

10 September 2024 | 00.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jalur pendakian Sukawana menuju Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ditutup sementara imbas kebakaran hutan yang terjadi pada Rabu pekan lalu. Jalur pendakian ditutup meski guyuran hujan telah membasahi areal hutan yang terbakar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Meidi, menyatakan penutupan sementara demi keselamatan para pengunjung hingga dipastikan jalur benar-benar aman untuk dilalui. "Kami tutup sementara jalur ini kurang lebih dua minggu tapi harus melihat situasi dan kondisinya seperti apa," kata Meidi di Bandung Barat, Senin 9 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Meidi, saat melakukan proses pemadaman, pihaknya mendapat kesulitan sebab area tersebut sulit dijangkau oleh mobil pemadam. Pihaknya dibantu oleh personel TNI-Polri, Dinas Pemadam, hingga relawan. Mereka berjuang di areal kebakaran seluas 5 hektare selama lebih dari 30 jam pada Rabu-Kamis pekan lalu.

"Titik api sudah tidak ada karena kemarin di lokasi itu turun hujan deras," kata Meidi sambil menambahkan, "Pemadaman memang manual, tapi terbantu hujan."

Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Purwakarta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Vitriana Yulalita, mengungkap dugaan sementara penyebab kebakaran hutan tersebut adalah aktivitas pengunjung.

Visual Kebakaran Hutan di wilayah Tangkuban Parahu, 4 September 2024, pukul 19.47 WIB. Dok.Badan Geologi

Salah satu indikasinya, kata dia, ada bekas-bekas aktivitas pengunjung di sekitar lokasi kebakaran tersebut. Kendati demikian, penyebab pasti kebakaran perlu dipastikan lebih lanjut. "Beruntung sekarang kondisinya sudah basah, karena hujan beberapa kali turun," katanya.

Vitriana mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk selalu waspada dan tidak membakar apapun karena dapat berpotensi terjadinya kebakaran hutan saat di tengah musim kemarau. "Kemudian kami pasang papan informasi yang melarang pengunjung yang datang di kawasan dalam menyalakan atau penggunaan api," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus