Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ambon - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku menyatakan tidak akan menangkap dan memindahkan buaya dari Danau Tolire di Kota Ternate. Danau itu telah sejak sejak lama dikenal sebagai rumah dari buaya-buaya. BKSDA justru menyayangkan seorang remaja nekat menuruni tebing, memancing sehingga diduga menjadi korban serangan buaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untuk evakuasi buaya tidak ada, paling meningkatkan sosialisasi dan mendorong pihak pengelola untuk menambah dan pemasangan tanda larangan saja,” kata juru bicara BKSDA Maluku, Seto, di Ambon, Kamis 4 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seto yang juga anggota Polisi Hutan menerangkan sudah ada larangan untuk warga turun ke wilayah danau tersebut. Selain bahaya serangan buaya, daerah itu juga berbahaya karena rawan longsor dari tebing-tebing. Danau Tolire memang dikelilingi tebing tinggi yang curam dan pengunjung biasanya hanya berada di atasnya.
“Masyarakat sebetulnya juga sudah mengetahui bahwa di danau tersebut merupakan habitat buaya, tapi saya tidak tahu, kok mereka sampai berani turun, padahal kalau ketahuan masyarakat atau petugas pasti dilarang,” kata Seto lagi.
Karena itu, BKSDA Maluku meminta kepada pengelola Danau Tolire untuk memperbanyak pemasangan tanda larangan di kawasan danau untuk mengantisipasi serangan buaya terjadi lagi. Selain juga kembali mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak mendekati kawasan sekitar danau.
Sejumlah pengunjung menikmati suasana danau Tolire di Ternate, Maluku Utara, 9 Maret 2016. Danau Tolire merupakan obyek wisata unggulan di pulau Ternate. Tempo/ Aditia Noviansyah
Sebelumnya telah dilaporkan seorang remaja Ternate bernama Farjan Idham diserang buaya saat memancing di Danau Tolire pada Selasa lalu. Dari rekaman kamera drone petugas Tim SAR, terlihat jasad Farjan mengapung di tepi sungai, sementara tak jauh darinya terlihat seekor buaya.
Saat ditemukan, evakuasi terhadap Farhan tak bisa langsung dilakukan. Tim SAR masih terkendala akses untuk turun ke danau, selain juga keberadaan buaya itu. Tim SAR gabungan akhirnya baru bisa mengevakuasi jasad Farjan dari Danau Tolire pada Kamis dan menyerahkannya kepada keluarga.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.