Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengumumkan pada Senin, 27 Juli 2020, bahwa negaranya mencatat jumlah infeksi virus corona Covid-19 harian tertinggi sejak Maret. Komisi Kesehatan Cina mengumumkan 68 kasus sepanjang hari itu, yang merupakan kasus terbanyak sejak 6 Maret ketika ada 75 kasus baru dilaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jumlah itu naik dari 61 kasus baru sehari sebelumnya. Dari kasus yang terbaru, sebanyak 57 di antaranya berasal dari wilayah pinggiran di sebelah barat, Xinjiang; enam kasus dari provinsi sebelah timur laut Liaoning; dan satu di Beijing. Adapun empat sisanya adalah kasus impor atau berasal dari penularan orang yang bepergian dari luar Cina daratan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kasus baru Covid-19 merebak di Xinjiang sejak Rabu pekan lalu. Padahal, selama berbulan-bulan sebelumnya, saat wabah berkecamuk di Hubei dan sempat muncul sebagai gelombang kedua di Beijing, wilayah itu bersih dari laporan kasus infeksi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.
Perkembangan itu menyebabkan lockdown di Urumqi, ibu kota Xinjiang. Hampir seluruh penerbangan ke luar dan masuk kota itu dibatalkan. Layanan subway juga dihentikan sementara. Tujuannya, mengendalikan epidemi yang sedang berkembang.
"Seluruh kota kini sedang 'berperang' dan akan membekukan seluruh jenis kegiatan kelompok," kata Rui Baoling, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit wilayah setempat.
Berdasarkan peta sebaran kasus Covid-19 yang dibuat oleh Johns Hopkins University, secara keseluruhan Cina telah melaporkan lebih dari 86 ribu kasus dan 4.600 kematian. Seperti diketahui, Cina merupakan negara pertama yang melaporkan epidemi penyakit virus corona 2019 pada Desember lalu, dan sempat menjadi negara dengan kasus terbanyak di awal pandeminya.
Saat ini jumlah kasus terbanyak ganti dilaporkan Amerika Serikat. Ada lebih dari 4,2 juta kasus infeksi dan 146 ribu kematian di negara ituper artikel ini diuat. Diikuti Brazil lebih dari 2,4 juta kasus dengan kematian 87 ribu, dan India lebih dari 1,2 juta kasus dengan kematian 32 ribu.
Di seluruh dunia, tercatat lebih dari 16,3 juta kasus infeksi dan lebih dari 651 ribu kematian telah dilaporkan. Para ahli mengatakan semua angka itu mengecilkan angka sebenarnya dari pandemi, karena tes yang terbatas dan masalah lainnya.
REUTERS | FOX NEWS | BBC