Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dikenal sebagai bandar yang panas terik. Setidaknya hingga sekitar 2010, saat Wali Kota Tri Rismaharini mulai bertugas—dia menjabat hingga 2020 dan kemudian menjadi menteri sosial. Kini, kota-kota lain, terutama yang berlokasi di pinggir laut, mencontoh Surabaya dalam mengurangi dampak kenaikan suhu perkotaan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo