Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kualitas Udara Jakarta Memburuk, IQAir Catat Konsentrasi Polutan Terus Meningkat

IQAir mencatat kualitas udara di Jakarta masih berkategori Tidak Sehat hingga Jumat, 30 Agustus 2024. Indeksnya meningkat selama beberapa hari ini.

30 Agustus 2024 | 06.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana gedung-gedung bertingkat dan perumahan warga dengan kabut polusi udara di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 13 Mei 2024. Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kualitas udara Provinsi Banten pada, Senin sore terburuk di Indonesia dengan indeks kualitas udara tercatat 111 disusul Jawa Barat 94 dan Jawa Timur 84. ANTARA/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara di Jakarta masih berkategori Tidak Sehat, berdasarkan penilaian IQAir, hingga hari ini Jumat, 30 Agustus 2024. Aplikasi pemantau kebersihan udara itu mencatat indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 163, pada dinihari tadi. Konsentrasi partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di DKI tercatat mencapai 73 mikrogram per meter kubik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 14,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” begitu bunyi data yang ditampilkan di situs resmi IQAir, Kamis dinihari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari catatan berkala IQAir, kualitas udara di Jakarta berkategori Tidak Sehat secara berturut-turut sejak 26 Agustus lalu. Pada Rabu lalu, 28 Agustus 2024, AQI di DKI berada di level 152, kemudian naik drastis menjadi 165 pada keesokan harinya.

Level AQI Jakarta sebesar 163 pada hari ini sudah jauh melampaui ambang batas 100, untuk kategori polusi tingkat menengah atau sedang. Hingga Jumat dinihari, tingkat AQI di ibu kota negara masih di bawah Tangerang Selatan, kota tetangga dengan level AQI 189.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro, sebelumnya memprediksi kualitas udara Jabodetabek belum akan banyak berubah hingga September nanti. Periode ini juga merupakan puncak musim kemarau.

"Begitu memasuki Oktober, kualitas udara jakarta menjadi rendah dan menengah, karena sudah ada potensi hujan," katanya dalam konferensi pers di Kantor KLHK, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Bila ditinjau dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Indonesia pada Agustus 2024, kualitas udara secara nasional berada dalam rentang kondisi baik hingga tidak sehat. Perlu diketahui, ISPU dihitung dengan teknologi Air Quality Monitoring Station (AQMS) yang telah dipasang di beberapa kota.

Menurut Sigit, tidak ada lokasi yang masuk kategori sangat tidak sehat dan berbahaya. Kategori baik cenderung untuk wilayah Indonesia Timur, sedangkan yang tidak sehat ada di Jakarta dan sekitarnya. “Yang tidak sehat itu ada di Jabodetabek. Warnanya kuning, menunjukkan tidak sehat," tuturnya.

Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus