Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara Jakarta pada Selasa pagi ini, 3 September 2024, digolongkan dalam kategori tidak sehat menurut situs pemantau kualitas udara IQAir. Kondisinya rentan untuk kelompok warganya yang sensitif sehingga mereka diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data pengukuran pukul 6 WIB, IQAir menyebut indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) di Jakarta berada pada angka 126, dengan angka konsentrasi partikel halus (PM2.5) di angka 46 mikrogram per meter kubik. "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 9,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulis peringatan IQAir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nilai AQI sebesar itu membuat Jakarta menempati kota besar dengan kualitas udara keenam terburuk di dunia. Pada peringkat pertama adalah Kinshasa, Kongo, dengan indeks kualitas udaranya 277 yang tergolong sangat tidak sehat.
Di antara Kinshasha dan Jakarta itu terdapat Kampala, Uganda, dan Addis Ababa, Etiopia, yang terukur tidak sehat kualitas udaranya pada waktu yang sama. Lalu Doha, Qatar, yang sama seperti Jakarta dan Sao Paulo, Brasil, yang tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Di Indonesia, Jakarta bukan yang terburuk karena Kota Tangerang Selatan dinyatakan IQAir memiliki indeks lebih tinggi, yakni 137. Begitu juga dengan Kota Depok, yang sama-sama tetangga Jakarta, di angka 132. Keduanya juga tergolong berkualitas udara buruk 'hanya' untuk kelompok sensitif setelah beberapa wilayahnya diguyur hujan pada Senin malam.