Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

30 Oktober 2023 | 12.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas mengukur panjang sirip lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lumba-lumba air tawar yang sangat langka di Brasil ditemukan mati di lokasi baru di sepanjang Sungai Amazon. Ini adalah dampak buruk terbaru dari kekeringan terpanjang dalam sejarah hutan hujan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sea Shepherd Brazil mengatakan pada hari Jumat bahwa 16 lumba-lumba langka, biasanya berwarna merah muda, di wilayah sungai Coari telah mati, bersama dengan tujuh mamalia air lainnya yang mati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Reuters, 30 Oktober 2023, kematian mereka merupakan “perkembangan yang sangat mengkhawatirkan yang dapat mengindikasikan adanya kematian lumba-lumba di bagian lain sungai yang belum dipantau,” kata Sea Shepherd.

Beberapa bagian Sungai Amazon baru-baru ini turun ke titik terendah dalam lebih dari satu abad karena kekeringan parah yang berdampak buruk pada kehidupan ratusan ribu orang dan merusak ekosistem hutan.

Para peneliti yakin, permukaan air sungai yang rendah selama kekeringan selama berbulan-bulan telah memanaskan air di beberapa daerah hingga mencapai suhu yang tidak dapat ditoleransi oleh lumba-lumba. Ribuan ikan juga mati dalam beberapa pekan terakhir di anak-anak sungai Amazon karena kekurangan oksigen di dalam air.

Selain 16 lumba-lumba merah muda yang ditemukan mati dalam perjalanan pemantauan Sea Shepherd ke Coari pada hari Minggu dan Senin, tim juga menemukan tiga lumba-lumba tucuxi, jenis lumba-lumba air tawar lainnya, dan empat lumba-lumba lainnya dari spesies yang belum teridentifikasi.

Beberapa lumba-lumba hidup juga teramati, semuanya menunjukkan perilaku normal, kata organisasi tersebut.

Sebanyak 178 lumba-lumba merah muda telah dilaporkan mati sejak September, sebagian besar di wilayah sungai Tefe, menurut Sea Shepherd, yang menurut Sea Shepherd mewakili 10% populasi. Siklus reproduksi yang lambat membuat populasi lumba-lumba sangat rentan terhadap ancaman.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunudyantoro

Sunudyantoro

Wartawan Tempo tinggal di Trenggalek

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus