Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Gempa Bermagnitudo 4.1 Mengagetkan Warga Kota Bogor

Keheningan Kota Bogor pecah akibat gempa pada Kamis malam 11 April 2025 pukul 22.16 WIB.

11 April 2025 | 01.46 WIB

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Keheningan Kota Bogor tiba-tiba pecah, Kamis malam, 10 April 2025, pukul 22.16 WIB. Warga terlihat berlarian keluar rumah saat daerah ini diguncang gempa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG), titik gempa dengan magnitudo 4,1 itu berada di Gunung Salak dengan jarak 2 kilometer arah Tenggara Kota Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya Alloh, kaget. Gempa besar sekali," teriak Urifah, 47 tahun, warga Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor. Kamis malam, 10 April 2025.

Urifah mengatakan, awalnya ia sudah masuk kamar dan bersiap tidur. Baru memejamkan mata beberapa menit, ia dibangunkan oleh suaminya yang memintanya segera keluar rumah untuk menyelematkan diri karena terjadi gempa. 

Berselang dua menit dari peristiwa gempa, BMKG Jawa Barat merilis gempa yang dirasakan oleh warga Kota Bogor dan Kota Depok itu.  

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, warga Ciomas, Sahid, mengaku mendengar suara dentuman yang diduga berasal dari Gunung Salak. "Kami mendengar suara dentuman keras, dua kali berturut-turut," kata dia.

Sahid menambahkan, warga sekitar Ciomas juga merasakan dampak retak di dinding rumah dan jalan akses desa. 

Menurut Kepala Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Hartanto, pusat atau episenter gempa terletak pada titik koordinat 6,62 derajat lintang selatan dan 106,8 derajat bujur timur. "Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 kilometer arah tenggara Kota Bogor," katanya lewat keterangan tertulis tertulis, Kamis 10 April 2025.

Sumber gempa berkedalaman lima kilometer atau tergolong dangkal. "Gempa akibat aktivitas sesar aktif," ujar Hartanto.

Anwar Siswadi berkontribusi dalam berita ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus