Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Masalah dari Food Estate dan Lahan Tebu di Merauke dalam Top 3 Tekno

Artikel soal ancaman perampasan lahan dan pembabatan hutan akibat proyek lumbung pangan pemerintah di Merauke mengisi Top 3 Tekno.

22 September 2024 | 19.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini, Ahad, 22 September 2023, diawali dengan artikel mengenai keraguan Guru Besar Fakultas Pertanian Institute Pertanian Bogor (IPB), Profesor Dwi Andreas Santosa, terhadap program food estate di Merauke, Papua Selatan. Dia memprediksi proyek cetak sawah dan tebu seluas 2,29 juta hektare itu akan berakhir mangkrak seperti proyek-proyek lawas, misalnya Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masih menyangkut proyek lumbung pangan di Papua, artikel kedua juga berisi kritik dari Yayasan Pusaka Bentala Rakyat terhadap perkebunan tebu dan pabrik bioetanol. Program ini berjalan bersamaan dengan proyek cetak sawah tadi. Luasan keduanya mengiris 19 distrik dari 22 distrik di Merauke. Segala dampak kedua proyek pemerintah tersebut diulas secara lengkap dalam Laporan Utama Premium Tempo; Adu Balap Food Estate Merauke, yang terbit pekan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artikel ketiga mengulas identitas pemilik sekaligus Chief Executive Officer (CEO) BAC Consulting. Cristiana Barsony-Arcidiacono. Wanita berkebangsaan Italia-Hongaria ini tak lagi muncul di depan publik setelah membantah tudingan terhadap perusahaannya. BAC yang berbasis di Budapets sebelumnya ditengarai sebagai produsen pager yang meledak. Ledakan pager ini melukai ribuan orang, bahkan menewaskan 12 nyawa di Lebanon.

Berikut ulasan yang lebih lengkap mengenai Top 3 Tekno:

 

Guru Besar IPB, Profesor Dwi Andreas Santosa, menyangsikan rencana food estate di Merauke, Papua Selatan, dapat berhasil. “Kesalahan yang sama mau diulang lagi, sehingga saya pastikan hasilnya nanti pasti gagal,” kata Andreas kepada Tempo pada Senin, 16 September 2024.

Menurut dia, pemerintah tak pernah belajar dari kegagalan dalam membangun swasembada pangan. Regulator hanya berorientasi membuka hutan sebagai lahan baru dengan menghabiskan anggaran puluhan triliun rupiah. Selain lahan pertanian seluas 1,18 juta hektare, Merauke juga menjadi lokasi pembangunan kebun tebu dan pabrik bioetanol seluas 1,11 juta hektare.

Andreas menyebut hamparan rencana sawah dan tebu seluas 2,29 juta hektare disebut terlampau luas, bahkan melebihi proyek MIFEE dari era Presiden SBY yang dianggap gagal. Proyek food estate, misalnya di Kalimantan Tengah, juga disebut sama gagalnya, serupa dengan proyek tebu untuk swasembada gula di Sulawesi Tenggara.

Yayasan Pusaka Bentala Rakyat—organisasi nirlaba bidang lingkungan hidup dan pelindungan masyarakat adat—mengkritik proyek perkebunan tebu dan pabrik bioetanol di Merauke, Papua Selatan. Program yang berjalan bersamaan dengan program cetak sawah dinilai merugikan masyarakat asli di Merauke. “Jelas ini membuktikan pemerintah membuat kebijakan dengan memberikan izin usaha yang merampas tanah adat,” kata Franky kepada Tempo pada Sabtu, 21 September 2024.

Dipayungi dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023, luas lahan tebu yang dialokasikan mencapai 1,11 juta hektare itu tersebar di berbagai distrik, termasuk Animha, Kurik, dan Malind.

Cristiana Barsony-Arcidiacono, CEO dan pemilik BAC Consulting tak lagi muncul ke depan publik setelah membantah tudingan terhadap entitasnya. BAC diketahui melisensikan desain pager dari produsen Taiwan, Gold Apollo, Barsony-Arcidiacono. "Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah," begitu katanya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 21 September 2024.

Dari sejumlah penelusuran media asing, Cristiana disebut sebagai terus berpindah domisi dengan serangkaian pekerjaan jangka pendek yang tidak pernah benar-benar ia tekuni. Seorang teman sekolahnya di Boston menyebut Cristiana sebagai anak pendiam yang tumbuh di sebuah keluarga di Santa Venerina, dekat Catania di Sisilia timur. Ada juga fakta soal gelar doktor bidang fisika dari University College London yang didapat Cristiana pada awal tahun 2000-an.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus