Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengenal Zealandia, Benua Kedelapan di Bumi yang Hilang

Benua Zealandia merupakan masa kerak bumi yang hampir tenggelam setelah memisahkan diri dari Australia dan Antartika .

8 Januari 2022 | 13.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya kita mengenal jumlah benua di dunia ini berjumlah tujuh. Akan tetapi, terdapat satu benua yang jarang diketahui karena saat ini berada di bawah permukaan laut. Benua kedelapan itu bernama Zealandia atau Te Riau-a-Maui dalam bahasa Maori. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zealandia juga dikenal sebagai benua Selandia Baru. Benua ini merupakan masa kerak bumi yang hampir tenggelam setelah memisahkan diri dari Australia dan Antartika sekitar 60-130 juta tahun yang lalu. Nama dan konsep untuk Zealandia pertama kali diusulkan oleh Bruce Luyendyk pada 1995. Namun, penelitian lebih lanjut untuk membuktikan Zealandia sebagai benua baru terungkap pada 2017. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah tim penelitian yang dipimpin Nick Mortimer dari GNS Science secara resmi menetapkan benua Zealandia di peta dunia pada 2017. Selama beberapa dekade, mereka melakukan penelitian untuk membuktikan Zealandia seperti benua lain yang memiliki ciri khas besar, relatif tinggi, memiliki kerak tebal, dan berisi batu granit atau greywacke. 

Hasil temuan GNS Science membuktikan, luas daratan benua Zealandia seluas 4,9 juta kilometer. Dengan menggunakan metode pemetaan yang detail, maka akan terlihat jelas bentuk dasar lautnya. Pemetaan ini memberi pengetahuan seputar proses tektonik Selandia Baru sekaligus melacak asal muasal terbentuknya Zealandia. 

"Kami telah membuat peta ini untuk memberikan gambaran yang akurat, lengkap, dan terkini tentang geologi Selandia Baru dan wilayah Pasifik barat daya - lebih baik daripada yang kami miliki sebelumnya," kata Mortimer.

Melansir dari geologyin.com, Zealandia sebagian besar terdiri dari dua pegunungan paralel. Keduanya dipisahkan oleh proses keretakan yang gagal, di mana perpecahan keretakan benua berhenti dan menjadi patahan graben. Lalu patahan ini menghasilkan pegunungan di atas dasar laut ke dengan ketinggian 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut.

Dikutip dari sebuah jurnal berjudul A hidden Rodinian lithospheric keel beneath Zealandia, Earth's newly recognized continent, seorang ahli geologi di Selandia Baru, Rose Turnbull, mengungkapkan penemuannya bahwa benua Zealandia lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Ia mencatat, umur batu tua di Distrik Tasman itu berusia sekitar 500 juta tahun dan terkait dengan superbenua Gondwana. 

"Studi baru ini telah memungkinkan para ilmuwan untuk menempatkan Zealandia ke dalam keluarga benua yang berasal dari Rodinia," ujar Turnbull dikutip dari gns.cri.nz. Ia menambahkan bahwa untuk menggunakan analogi manusia, delapan benua saat ini memiliki nenek moyang yang lebih tua dari Gondwana, Laurasia, dan Pangea. 

HARIS SETYAWAN 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus