Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan
Kopiku Pahit

Derita Petani di Balik Nikmatnya Kopi Gayo

Ari Susanti
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Petani kopi Gayo menghadapi tantangan, dari perubahan iklim hingga kurangnya dukungan pemerintah. Perlu skema kemitraan.

22 Maret 2025 | 15.00 WIB

Petani memetik buah kopi arabika gayo di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Antara/FB Anggoro
Perbesar
Petani memetik buah kopi arabika gayo di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Antara/FB Anggoro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Sekitar 80 persen pasokan bahan baku kopi Starbucks merupakan jenis arabika yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo.

  • Gurihnya bisnis kopi Gayo tidak bisa dinikmati oleh para pekerja di belakangnya, termasuk petani kopi.

  • Penelitian Fakultas Kehutanan UGM mengidentifikasi permasalahan yang membebani petani kopi Gayo.

DATARAN Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, tersohor dengan produk kopinya. Sekitar 80 persen pasokan bahan baku kopi Starbucks—perusahaan kedai kopi terbesar dunia—merupakan jenis arabika yang berasal dari daerah tersebut.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus